Salin Artikel

Rekor Penambahan Kasus Covid-19, Kedisiplinan Warga, dan Rencana Libur Akhir Tahun

Bahkan, pada Minggu (29/11/2020), Indonesia mencatatkan rekor penambahan harian kasus positif Covid-19.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, bertambah 6.267 kasus Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam, yakni selama 28 hingga 29 November.

Dengan demikian, sampai saat ini tercatat ada 534.266 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Angka tersebut merupakan penambahan paling tinggi sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Berdasarkan catatan Kompas.com, rekor penambahan pasien harian tertinggi sebelumnya terjadi pada 27 November dengan 5.828 kasus.

Adapun 6.267 kasus Covid-19 baru itu tersebar di sejumlah daerah. Dari data itu, tercatat lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi.

Kelima provinsi itu yakni Jawa Tengah (2.036 kasus baru), DKI Jakarta (1.431 kasus baru), Jawa Timur (412 kasus baru), Sumatera Barat (273 kasus baru), dan Jawa Barat (228 kasus baru).

Tak hanya penambahan kasus baru, data Satgas Covid-19 juga menunjukkan terus meningkatnya pasien yang meninggal dunia akibat infeksi virus corona.

Selama 28-29 November, kasus kematian bertambah 169. Sehingga, total pasien Covid-19 yang meninggal dunia kini menjadi 16.521 orang.

Kendati demikian, kabar baiknya, pasien yang sembuh dari virus ini juga semakin banyak. Laporan Satgas menunjukkan, pasien yang sembuh dari Covid-19 bertambah 3.810 orang.

Sehingga, total pasien sembuh kini mencapai 445.793 orang. Mereka dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.

1. Alarm peringatan

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito telah mengungkap bahwa terjadi lonjakan penambahan kasus baru Covid-19.

Beberapa hari terakhir, penambahan kasus positif harian mencapai lebih dari 5.000 kasus.

Wiku mengatakan, lonjakan penambahan kasus baru ini menjadi peringatan bagi masyarakat dan pemerintah.

Hal itu merupakan penanda bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia masih terjadi dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

"Ini harus menjadi alarm (peringatan) bagi kita semua. Kasus positif dapat terus bertambah apabila tidak ada langkah serius dari masyarakat dan pemerintah daerah dalam mencegah penularan," papar Wiku, saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Kantor Presiden, yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (26/11/2020).

Penambahan kasus positif yang sangat tinggi ini menurut Wiku terjadi karena masih adanya penularan di masyarakat.

Karenanya, ia meminta masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Penerapan protokol kesehatan, lanjut Wiku, harus dilakukan dalam setiap aktivitas dan keseharian di tengah-tengah masyarakat.

Ia meminta masyarakat dan pemerintah jangan sampai lengah sehingga penularan Covid-19 bisa ditekan.

Wiku juga meminta Satgas Covid-19 di daerah tak ragu untuk menindak masyarakat yang masih abai terhadap protokol kesehatan sesuai peraturan yang berlaku tanpa pandang bulu.

Ia kembali mengingatkan semua pihak terkait dan masyarakat agar selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam kesehariannya.

"Ingat, kedisiplinan terhadap protokol kesehatan dapat melindungi diri kita, dan orang-orang terdekat dari penularan Covid-19," ujar Wiku.

2. Jelang masa liburan

Wiku juga meminta masyarakat belajar dari pengalaman sebelumnya agar tak berbondong-bondong berlibur di masa liburan panjang akhir tahun.

Sebab, hal tersebut dapat memicu lonjakan kasus baru Covid-19 usai masa liburan selesai.

“Masyarakat harus belajar dari bulan-bulan sebelumnya seperti pada periode libur panjang Idul Fitri, hari kemerdekaan Indonesia, dan juga libur pada akhir Oktober. Dari data yang kami peroleh terdapat peningkatan kasus positif pascaliburan panjang tersebut,” kata dia.

Ia mengatakan, saat ini pemerintah tengah mengkaji opsi pemangkasan waktu libur panjang di akhir tahun agar tak dimanfaatkan masyarakat berbondong-bondong ke tempat wisata.

Wiku menambahkan, Satgas juga terus memberi masukan kepada pemerintah dalam menyusun kebijakan mengenai libur panjang tersebut.

Wiku meyakini apapun kebijakan yang diambil pemerintah tentunya menjadikan keselamatan masyarakat sebagai pertimbangan utama.

Ia pun memohon pengertian para pelaku usaha di sektor pariwisata.

Wiku mengatakan, semakin cepat kasus Covid-19 ditekan maka semakin cepat pula masyarakat bisa beraktivitas secara normal.

“Masyarakat perlu mengetahui bahwa apapun keputusan yang diambil pemerintah akan selalu mengutamakan keselamatan masyarakat Indonesia di tengah pandemi Covid-19, karena kita tidak boleh lengah,” ucap Wiku.

“Kebijakan yang diambil tentunya mempertimbangkan berbagai dampak termasuk terhadap sektor pariwisata. Kami mohon pengertian dari seluruh pihak agar kondisi aman agar kasus Covid-19 ini dapat terjaga meskipun kita akan melalui libur di akhir tahun ini,” lanjut dia.

https://nasional.kompas.com/read/2020/11/30/07030191/rekor-penambahan-kasus-covid-19-kedisiplinan-warga-dan-rencana-libur-akhir

Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke