Salin Artikel

Arnoldus Mononutu, Tokoh Pergerakan Asal Minahasa yang Kini Jadi Pahlawan Nasional

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar pahlawan nasional pada enam tokoh terpilih tahun ini.

Salah satu yang dianugerahi gelar tersebut yakni Arnoldus Isaac Zacharias Mononutu. Ia merupakan tokoh pergerakan nasional yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara.

Lahir pada 4 Desember 1896 di Manado, Sulawesi Utara, Arnoldus dikenal sebagai tokoh yang dekat dengan Wakil Presiden RI pertama, Mohammad Hatta. Keduanya saling kenal saat sama-sama menempuh pendidikan di Belanda.

Saat belajar di luar negeri, Arnoldus aktif mengorganisir mahasiswa Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Senin (9/11/2020), Direktur Pusat Kajian Kebudayaan Indonesia Timur, Denni Pinontoan menyebut, Arnoldus punya peran besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

"Dia salah satu orang yang berperan menghubungkan perjuangan gagasan, wacana dan gerakan kemerdekaan Indonesia dengan bangsa-bangsa Asia lainnya yang sedang dijajah waktu itu," kata Denni saat dikonfirmasi, Senin (9/11/2020).

Denni juga mengatakan, pada masa perjuangan kemerdekaan Arnoldus berperan dalam menepis anggapan yang menyebut bahwa warga Minahasa cenderung memihak pemerintah kolonial Belanda.

"Dari jejak Arnold Mononutu ini sebenarnya tidak," ujar Denni.

Arnoldus pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan di tiga kabinet, yakni Kabinet Republik Indonesia Serikat (20 Desember 1949-6 September 1950), Kabinet Sukiman-Suwirjo (27 April 1951-April 1952), dan Kabinet Wilopo (3 April 1952-30 Juli 1953).

Ia juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia pertama untuk China. Selain itu, Arnoldus pernah menjadi anggota Majelis Konstituente.

Pada tahun 1960, Arnoldus ditunjuk oleh Presiden RI pertama, Soekarno, sebagai Rektor Universitas Hassanuddin.

Dia menjabat selama lima tahun. Selama itu pula, jumlah mahasiswanya tumbuh dari 4.000 menjadi 8.000 orang.

Pada 15 Februari 1961, Arnoldus dianugerahi bintang mahaputra utama, penghargaan tertinggi yang diberikan kepada warga sipil oleh pemerintah Indonesia.

Pada usia 86 tahun tepatnya tanggal 5 September 1983, Arnoldus mengembuskan napas terakhirnya di Jakarta.

Adapun gelar pahlawan nasional diberikan Presiden Joko Widodo bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, Selasa (10/11/2020), di Istana Negara, Jakarta.

Penganugerahan gelar pahlawan nasional ini didasari atas Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 117 TK Tahun 2020 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Selain Arnoldus, lima tokoh lain yang juga diberi gelar pahlawan nasional yakni Sultan Baabulah dari Provinsi Maluku Utara, Machmud Singgirei Rumagesan dari Papua Barat, Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo dari DKI Jakarta, MR SM Amin Nasution dari Sulawesi Utara, serta Raden Mattaher bin Pangeran Kusen bin Adi dari Provinsi Jambi.

https://nasional.kompas.com/read/2020/11/10/12401761/arnoldus-mononutu-tokoh-pergerakan-asal-minahasa-yang-kini-jadi-pahlawan

Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke