"Kalau lihat perkembangan kasus nasional selama ini sebenarnya menunjukkan tanda-tanda kasus Covid-19 relatif terkendali, meskipun ada libur panjang," kata Wiku dalam talkshow di BNPB, Senin (9/11/2020).
Selama pandemi Covid-19, kata dia, Indonesia sudah mengalami beberapa libur panjang mulai dari libur panjang Idul Fitri, Idul Adha, hingga libur Hari Kemerdekaan pada Agustus lalu.
"Memang ada peningkatan kasus cukup besar saat libur panjang pada Agustus. Situasinya terlihat setelah September ada kenaikan kasus," kata dia.
Wiku mengatakan, terkendalinya kasus Covid-19 di Tanah Air terlihat dari beberapa data, antara lain angka kasus aktif nasional mencapai 12,52 persen, sedangkan di dunia 26,79 persen.
Kemudian, jumlah pasien sembuh juga terus naik hingga 84,14 persen, lebih tinggi dari jumlah total kasus sembuh di dunia sebesar 70,71 persen.
Termasuk angka kematian 3,34 persen, meskipun masih di atas angka kematian Covid-19 dunia yang sebesar 2,5 persen.
Meskipun demikian, dampak dari libur panjang akhir Oktober terhadap angka kasus Covid-19 di Tanah Air baru akan diketahui setelah 10-14 hari pasca-libur.
"Saat libur panjang terjadi penurunan kasus karena pemeriksaan menurun. Sekarang sudah sembilan hari dari awal libur panjang, ada kenaikan sedikit," ujar Wiku.
"Tapi, kalau kita lihat biasanya kenaikan kasus terjadi 10-14 hari setelah libur panjang. Mari kita amati bersama seperti apa," lanjut dia.
Apabila data menunjukkan kenaikan kasus Covid-19 sampai sebelum libur panjang dan pasca-libur panjang tersebut tak ada kenaikan kasus lebih tinggi maka kemampuan nasional dan masyarakat mengantisipasi kasus dinilainya berjalan baik.
Hal tersebut, kata dia, akan menjadi modal pengalaman bersama untuk membangun aktivitas sosial-ekonomi yang lebih baik lagi ke depannya.
https://nasional.kompas.com/read/2020/11/09/15051551/satgas-kasus-covid-19-di-tanah-air-masih-terkendali-meski-ada-libur-panjang
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.