Menurut dia, hal ini sangat menentukan kemenangan calon.
Kastorius pun mencontohkan keberhasilan Jacinda Ardern memenangkan pemilu dan untuk kedua kalinya terpilih sebagai Perdana Menteri Selandia Baru.
Menurut dia, Jacinda berhasil mendapat suara terbanyak di pemilu lantaran menunjukkan program konkret melawan Covid-19, termasuk penanganan dampak sosial ekonominya.
"Tema penanganan Covid-19 berikut dampak ekonominya harus menjadi fokus, bukan debat mengawang-awang atau sekadar normatif tentang hal yang belum riil seperti peningkatan kesejahteraan rakyat," kata Kastorius melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (19/10/2020).
Kasto mengatakan, pandemi Covid-19 merupakan isu riil yang kini tengah dihadapi masyarakat. Isu ini diperkirakan masih menjadi fokus selama beberapa tahun ke depan.
Kastorius mengatakan, sejak awal, pihaknya telah mendorong paslon untuk mengusung konsep riil penanganan pandemi dan dampak sosial ekonominya di daerah masing-masing.
Dengan demikian, para paslon akan beradu gagasan dan aksi nyata yang bisa diukur oleh pemilih.
Menurut Kastorius, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pun telah berulang kali menyampaikan bahwa Pilkada merupakan sarana bersama melawan Covid-19.
Oleh karena itu, paslon harus berpikir dan berbuat untuk menangani pandemi ini.
"Rangkaian Pilkada kita harapkan akan mendorong semua pemangku kepentingan, termasuk paslon, belajar dan berpikir serta berbuat untuk penanganan Covid-19," ujar Kastorius.
"Kalau ini terjadi maka masyarakat akan mengapresiasi Pilkada, para pemilih juga menjadi tidak khawatir, dengan keyakinan bahwa Pilkada justru dapat menekan penularan Covid-19” kata dia.
Pilkada Serentak 2020 digelar di 270 wilayah di Indonesia, meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
Masa kampanye berlangsung selama 71 hari, dimulai sejak 26 September dan berakhir 5 Desember 2020.
Sementara itu, pemungutan suara Pilkada 2020 akan digelar secara serentak pada 9 Desember.
https://nasional.kompas.com/read/2020/10/19/16111911/peserta-pilkada-diimbau-contoh-pm-selandia-baru-dalam-susun-program