Penyebab pertama adalah daya tahan tubuh yang semakin lemah.
"Daya tahan tubuh itu ditentukan oleh berbagai macam sistem yang ada dalam tubuh kita," kata Soejono dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (14/10/2020).
"Ada sel, protein dan macam-macam itu semuanya sudah mengalami perubahan pada mereka yang berusia lanjut," lanjut dia.
Kedua, karena ada lansia yang sudah tidak bisa lagi melakukan kegiatan sehari-harinya sehingga memerlukan bantuan orang lain.
Pada proses tersebut, menurut Soejono, terbuka peluang untuk tertular Covid-19 dari orang yang membantunya.
"Nah ketika dibutuhkan kehadiran orang lain, berarti ada risiko untuk mudah menular," ujar dia.
Ketiga, terkadang lansia sulit untuk menerapkan protokol kesehatan sehingga meningkatkan potensi penularan.
Kemudian yang keempat, lansia terkadang memiliki jumlah asupan di bawah angka yang dibutuhkan.
"Sehingga tentu ini juga akan dapat menurunkan daya tahan tubuhnya dan memudahkan untuk terjadinya penularan," ujar Soejono.
Kelima, lansia kerap memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
Sedangkan yang keenam, terkadang keluarga tidak menyadari bahwa lansia yang terjangkit Covid-19 tidak memiliki gejala mirip Covid-19.
"Karena gejalanya enggak pasti sering kali kita enggak waspada bahwa itu sudah mulai gejala Covid-19 akhirnya terlambat dan mereka kemudian angka kematiannya tinggi," kata dia.
Terakhir, lansia yang berada dalam satu ruang perawatan dengan orang lain juga memiliki potensi terjangkit Covid-19.
https://nasional.kompas.com/read/2020/10/15/12304111/ini-7-penyebab-lansia-rentan-tertular-covid-19