"Meskipun perekonomian mengalami perubahan akibat pandemi, namun pemerintah tetap terus berupaya memperbaiki struktur perekonomian," ujar Ma'ruf saat memberi pembekalan kepada alumni PPRA 60 dan 61 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Indonesia secara daring, Selasa (13/10/2020).
Ma'ruf mengatakan, perbaikan struktur perekonomian itu juga dilakukan dalam rangka pemulihan ekonomi sekaligus mengejar visi menjadi negara maju pada 2045.
Pada masa pandemi ini, kata dia, upaya perbaikan struktur ekonomi tersebut juga tetap dilakukan.
Salah satunya adalah dengan merevitalisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui integrasi, konsolidasi dan streamlining kegiatan usahanya.
Tujuannya, kata dia, untuk meningkatkan efisiensi, daya saing dan profitabilitas BUMN tersebut.
"Dalam pemulihan ekonomi nasional, peran BUMN sangat penting. BUMN diharapkan dapat menjadi motor penggerak utama dan mesin penggerak pertumbuhan ekonomi," kata dia.
Selain itu juga untuk memberikan layanan publik yang semakin berkualitas dalam mendukung pembangunan nasional menuju program Indonesia Emas.
Ma'ruf mengatakan, beban perekonomian yang ditimbulkan pandemi Covid-19 dirasakan sangat berat, baik oleh pemerintah maupun masyarakat.
Apalagi, hingga kuartal kedua 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat negatif 5,32 persen.
Pemerintah bahkan telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2020 pada kisaran minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen.
"Angka tersebut lebih dalam jika dibandingkan proyeksi awalnya sebesar minus 2,1 persen hingga nol persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2020 diperkirakan minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen, yang merupakan revisi dari proyeksi sebelumnya 1,1 persen hingga positif 0,2 persen," kata dia.
Oleh karena itu, perbaikan struktur perekonomian pun terus diupayakan pemerintah demi mengembalikannya ke semula.
https://nasional.kompas.com/read/2020/10/13/15534131/wapres-pemerintah-terus-perbaiki-struktur-perekonomian-yang-berubah-akibat