Salin Artikel

Regenerasi PKS 2020-2025: dari Sohibul Iman ke Ahmad Syaikhu

Susunan pengurus baru itu diputuskan melalui sidang Musyawarah Majelis Syura PKS yang digelar di Bandung, Senin (5/10/2020).

Melalui musyawarah tersebut, Ahmad Syaikhu terpilih sebagai Presiden yang baru PKS menggantikan Sohibul Imam

Sementara, Habib Aboe Bakar Alhabsyi ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal menggantikan Mustafa Kamal.

Kemudian, Habib Salim Segaf Aljufrie kembali duduk sebagai Ketua Majelis Syura PKS.

"Alhamdulillah Sidang Musyawarah Majelis Syura berjalan dengan lancar," kata Habib Salim dalam pidato sambutannya sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (5/10/2020).

"Para anggota Majelis Syura PKS yang hadir telah melaksanakan kewajiban syuranya secara baik dan memilih kader-kadernya untuk penugasan menjayakan partai di lima tahun ke depan," lanjut dia.

Salim mengatakan, anggota Majelis Syura yang hadir dalam sidang musyawarah merupakan utusan masing-masing provinsi.

Mereka terpilih menjadi anggota Majelis Syura periode 2020-2025 pada Pemira (Pemilihan Raya) anggota Majelis Syura dengan sistem pemilihan elektronik.

"Hasilnya 66 anggota terpilih mewakili 34 provinsi. Merekalah yang hadir bersidang pada Musyawarah Majelis Syura di Bandung," ujar dia.

Sidang musyawarah juga memutuskan Mohamad Sohibul Iman, Ahmad Heryawan dan Suharna Surapranata sebagai Wakil Ketua Majelis Syura.

Kemudian, Untung Wahono ditetapkan sebagai Sekretaris Majelis Syura. Suswono menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) dan Surahman Hidayat sebagai Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP).

Lalu, Aboe Bakar Al Habsyi ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP), sementara Mahfudz Abdurrahman sebagai Bendahara Umum DPP.

Presiden baru

Dalam sambutannya di sidang musyawarah, Ahmad Syaikhu menyatakan kesiapan dirinya melanjutkan kepemimpinan PKS.

Ia pun berterima kasih pada Presiden PKS sebelumnya Sohibul Iman.

"Terimakasih kepada Kang Sohibul Iman karena telah meletakan fondasi yang sangat baik bagi PKS. Ini adalah bekal terbaik bagi kami di kepengurusan mendatang. Insya Allah, kami akan terus lanjutkan perjuangan lebih baik lagi," kata Syaikhu.

Syaikhu kemudian menyampaikan bahwa bangsa Indonesia saat ini sedang mengalami krisis kesehatan, krisis ekonomi dan krisis kepemimpinan nasional.

Oleh karenanya, optimisme dan semangat pantang menyerah sangat dibutuhkan.

Menurut dia, kunci keluar dari krisis adalah semangat kebersamaan dan setia pada cita-cita luhur para pendiri bangsa.

Di samping itu, konsisten berjuang menegakan nilai-nilai luhur Pancasila, UUD NRI 1945 dan ajaran agama juga harus diterapkan.

Tidak lupa, meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi serta kepentingan kelompok dan golongan.

"Kita semua harus siap menjadi pelopor dalam menyuarakan dan membela kepentingan rakyat," ujar Syaikhu.

Sebagai partai oposisi pemerintah, kata Syaikhu, PKS akan terus mengawal dan mengawasi jalannya roda pemerintahan pimpinan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Meskipun PKS di luar pemerintahan, PKS berkomitmen menjadi partai yang siap turun tangan menyelesaikan berbagai permasalahan yang membebani rakyat. PKS akan hadir sebagai bagian dari solusi bukan bagian dari masalah," kata Syaikhu.

Tradisi partai

Pada kesempatan yang sama, Sohibul Iman mengungkap alasannya tak lagi jadi Presiden PKS. Ia menyebut, hal ini karena tradisi partai yang hanya memberikan jabatan satu periode kepada presiden partai.

Tradisi ini dilakukan agar regenerasi partai dapat terus berjalan.

"Tradisi di PKS, jabatan presiden itu hanya satu periode saja. Itu tradisi yang sangat baik untuk dilanjutkan agar regenerasi dalam menjalankan tugas kepemimpinan terus berjalan," kata Sohibul.

Sohibul pun memuji Presiden baru PKS, Ahmad Syaikhu, sebagai salah satu kader terbaik.

Ia berpesan kepada Syaikhu untuk melanjutkan dan meningkatkan tugas serta prestasi partai yang telah ditorehkan sebelumnya.

"Ahmad Syaikhu salah satu kader terbaik partai yang layak melanjutkan tugas sebagai Presiden PKS. Beliau pribadi yang santun, berintegritas dan totalitas dalam berjuang," ujar dia.

Setelah purna jabatan sebagai presiden partai, Sohibul kini ditunjuk menjadi Wakil Ketua Majelis Syura bersama dua orang lainnya.

Rekam jejak presiden baru

Akhmad Syaikhu diketahui mulai bergabung sebagai kader PKS pada 2004. Saat itu, Syaikhu dicalonkan oleh PKS sebagai anggota DPRD Kota Bekasi.

Sebelumnya, setelah menamatkan pendidikan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Syaikhu bekerja sebagai auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumatera Selatan (1986-1989). Pada 1989, Syaikhu berkantor di BPKP Pusat masih sebagai auditor.

Berkarier di BPKP selama 18 tahun, Syaikhu kemudian memutuskan terjun ke dunia politik.

Pada 2009, Syaikhu terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dan menduduki jabatan Sektretaris Komisi C.

Karir politik Syaikhu kian menanjak ketika dirinya memenangkan Pilkada Kota Bekasi pada 2013. Saat itu, Syaikhu diusung PKS bersama Partai Golkar untuk mendampingi Rahmat Effendi.

Syaikhu pun akhirnya menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bekasi sebelum masa baktinya di DPRD Jawa Barat berakhir.

Setelah jabatannya sebagai Wakil Wali Kota Bekasi selesai pada 2018, Syaikhu mencalonkan diri sebagai wakil gubernur Jawa Barat mendampingi Sudrajat.

Selain pasangan tersebut, ada tiga kandidat lain yang turut berkontestasi, yaitu Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum, Tb Hasanuddin-Anton Charliyan, dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

Akan tetapi, Sudrajat-Syaikhu kalah dari Ridwan Kamil dan UU Ruzhanul Ulum dengan menempati peringkat kedua.

Pada akhir 2019, Syaikhu sempat akan dicalonkan PKS sebagai wakil gubernur DKI, menggantikan Sandiaga Uno yang berhenti sebagai wagub karena menjadi cawapres di Pilpres 2019.

Namun demikian, hal itu batal lantaran PKS dan Partai Gerindra sepakat mengajukan Ahmad Riza Patria sebagai pengganti Sandiaga.

Saat ini, Sayikhu menjabat sebagai Anggota Komisi V DPR RI. Ia terpilih sebagai wakil rakyat melalui Pemilu Legislatif 2019.

https://nasional.kompas.com/read/2020/10/06/07134151/regenerasi-pks-2020-2025-dari-sohibul-iman-ke-ahmad-syaikhu

Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke