Menurut dia, itu dilakukan salah satunya agar kegiatan di puskesmas dan posyandu bisa berjalan kembali seperti sedia kala.
"Penanganan covid lebih baik kemudian untuk melanjutkan pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas dan posyandu," kata Daeng dalam konferensi pers bertajuk 'Dampak Pandemi Covid-19, Cakupan Imunisasi, dan Kualitas Pangan Balita Rendah, Selamatkan 25 Juta Anak Indonesia', Kamis (1/10/2020).
Selain itu, Daeng juga mendorong agar pemerintah membuat strategi khusus untuk bisa kembali menghidupkan kegiatan puskesmas dan posyandu di masa pandemi Covid-19.
Ia khawatir jika puskesmas dan posyandu tidak berkegiatan kembali maka akan berdampak buruk bagi kondisi kesehatan masyarakat.
"Kalau ini tidak kita pecahkan bersama kami sangat khawatir covid-nya terus meningkat, kemudian kebutuhan-kebutuhan pelayanan masyarakat, indikator-indikator SPM (standar pelayanan minimal), stunting di puskesmas di semua daerah itu juga akan buruk," ucap dia.
Sebelumnya, Daeng mengatakan, kegiatan di puskesmas dan posyandu menurun akibat pandemi Covid-19.
Ia mengatakan saat ini masyarakat masih banyak yang khawatir untuk datang dan mengakses layanan kesehatan ke puskesmas dan posyandu.
"Memang sudah banyak laporan dari kawan-kawan di daerah kegiatan-kegiatan posyandu, kegiatan puskesmas itu menurun," tutur Daeng.
"Karena banyak masyarakat yang khawatir datang ke puskesmas, yang khawatir datang ke posyandu. Khawatir tertular (Covid-19)," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/10/01/13460961/pelayanan-puskesmas-menurun-karena-covid-19-ini-permintaan-idi-ke-pemerintah