Hingga Sabtu (26/9/2020) pukul 12.00 WIB, Indonesia memiliki total 271.339 kasus positif Covid-19.
Dari data yang dibagikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 kepada wartawan pada Sabtu sore, tercatat terdapat 4.494 kasus baru pasien positif Covid-19 di Tanah Air dalam 24 jam terakhir.
Kasus baru itu tersebar di 33 provinsi. Artinya, hanya satu provinsi yang tidak memiliki kasus baru dalam 24 jam terakhir, yaitu Kalimantan Tengah.
Sementara, data pemerintah menunjukkan adanya lima provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak.
Rinciannya, DKI Jakarta (1.322 kasus baru), Jawa Barat (386 kasus baru), Jawa Tengah (364 kasus baru), Jawa Timur (279 kasus baru), Riau (262 kasus baru).
Pasien sembuh dan meninggal
Kabar baiknya, sebesar 73,5 persen dari total kasus positif di Tanah Air atau sejumlah 199.403 pasien telah dinyatakan sembuh.
Selama 25-26 September 2020, pasien sembuh bertambah sebanyak 3.207 orang.
Mereka dinyatakan sembuh setelah mendapatkan hasil dua kali negatif Covid-19 dalam pemeriksaan laboratorium polymerase chain reaction (PCR).
Sayangnya, pasien terpapar virus corona yang meninggal juga masih bertambah.
Pemerintah mengumumkan adanya penambahan pasien meninggal sebanyak 90 orang dibanding data pada Jumat (25/9/2020).
Angka itu menambah data pasien meninggal dunia di Indonesia menjadi 10.308 orang.
Sementara, Indonesia masih memiliki 61.628 kasus aktif atau pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.
Data pemerintah juga menunjukkan adanya 119.379 suspek terkait Covid-19. Merujuk pada Keputusan Menteri Kesehatan, suspek adalah sebutan pengganti pasien dalam pengawasan (PDP).
Kategori seseorang disebut suspek antara lain, bila mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal.
Atau, orang disebut sebagai suspek apabila mengalami gejala ISPA dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable Covid-19.
Tes spesimen
Penambahan kasus baru Covid-19 tersebut diketahui melalui pemeriksaan spesimen.
Total sebanyak 3.169.783 spesimen dari 1.886.426 orang telah diperiksa hingga Sabtu kemarin.
Dalam 24 jam terakhir, spesimen yang diperiksa sebanyak 48.836 spesimen dari 25.658 orang.
Adapun spesimen dari satu orang dapat diambil lebih dari satu kali.
Pemeriksaan spesimen tersebut dilakukan dengan menggunakan metode real time polymerase chain reaction (PCR) maupun tes cepat molekuler (TCM).
Jokowi bandingkan dengan AS
Presiden Joko Widodo pun mengajak masyarakat tidak menyerah dengan keadaan saat ini.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat membuka Muktamar IV Parmusi secara virtual, Sabtu (26/9/2020).
Awalnya, Kepala Negara mengungkapkan, krisis akibat pandemi tak hanya dialami Indonesia, tetapi seluruh dunia.
Ia lalu membandingkan dampak pandemi di Indonesia dengan negara lain.
Presiden Jokowi membandingkan jumlah kasus serta angka kematian pasien Covid-19 di Tanah Air dan negara seperti Amerika Serikat dan India.
Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi dunia juga melambat akibat pandemi ini.
Presiden Jokowi menyebutkan, pada kuartal kedua 2020, India minus 23,9 persen, Inggris minus 21,7 persen, Malaysia minus 17,1 persen, dan Singapura minus 13,2 persen.
"Dan di negara kita di kuartal kedua juga minus 5,32 persen, padahal sebelumnya di kuartal pertama kita masih tumbuh positif 2,97 persen," ucap Presiden Jokowi.
Menurut dia, pemerintah tidak bisa menghadapi pandemi ini sendirian.
Maka dari itu, ia mengajak masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan. Antara lain, dengan memakai masker, menjaga jarak, serta rutin mencuci tangan.
Ia sekaligus meminta masyarakat membantu sesama pada masa sulit ini.
"Kita harus terus berikhtiar, berikhtiar dengan sekuat tenaga untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 dan agar sekaligus membantu saudara-saudara kita agar tidak semakin terpuruk karena kesulitan ekonomi," kata Presiden Jokowi.
https://nasional.kompas.com/read/2020/09/27/08491181/update-kasus-covid-19-capai-271339-dan-seruan-jokowi