Salin Artikel

IDI Minta Kapasitas Pelayanan Kesehatan Ditambah Seiring Meningkatnya Kasus Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Fakih mengatakan, kapasitas pelayanan kesehatan harus ditambah seiring makin meningkatnya kasus positif Covid-19.

Selain untuk mengakomodasi pasien, penambahan kapasitas juga bertujuan melindungi tenaga kesehatan.

"Ada dua hal penting yang harus kita siapkan. Pertama, menambah kapasitas pelayanan. Karena kalau kapasitas pelayanan tak ditambah kami khawatir ada saudara kita yang sakit lalu tak mendapatkan ruangan," ujar Fakih dalam talkshow daring bersama Satgas Penanganan Covid-19 yang ditayangkan melalui akun YouTube BNPB, Selasa (22/9/2020).

Fakih khawatir kapasitas pelayanan kesehatan saat ini tidak mampu mengatasi penambahan pasien yang telah menembus 4.000 kasus per hari.

Akibatnya, petugas kesehatan akan mudah kelelahan dan penularan Covid-19 makin mudah terjadi.

"Sehingga ini untuk melindungi seluruh petugas kesehatan. Bukan hanya dokter ya. Kawan-kawan yang membantu membersihkan alat kesehatan kan itu juga petugas kesehatan yang rentan tertular," tutur Fakih.

Hal kedua yang perlu dilakukan yakni mengkampanyekan kepatuhan dalam menjalankan protokol kesehatan kepada masyarakat.

Menurut Fakih, jika kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan masih rendah, maka kasus penularan Covid-19 akan tetap tinggi.

"Berapapun kita tambah kapasitas layanan kesehatannya, maka tetap ada kekhawatiran pasien akan melebihi kapasitas," ucap Fakih.

"Sehingga kampanye ini kami harapkan bisa menekan penularan. Minimal masyarakat disiplin memakai masker," kata dia.

Diberitakan, jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air pun masih terus bertambah hingga Senin (21/9/2020).

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 hingga pukul 12.00 WIB, Senin, terdapat penambahan 4.176 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Dengan demikian, jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 248.852 orang.

Adapun angka penambahan kasus harian pada Senin merupakan yang tertinggi sejak kasus perdana Covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret lalu.

Berdasarkan catatan Kompas.com, rekor penambahan pasien harian tertinggi sebelumnya terjadi pada Sabtu (19/9/2020) lalu yakni sebanyak 4.168 kasus baru dalam 24 jam.

Sebanyak 4.176 kasus baru Covid-19 yang tercatat pada Senin didapatkan setelah pemerintah melakukan pemeriksaan 27.525 spesimen dalam sehari.

Pada periode itu ada 24.825 orang yang diambil sampelnya untuk menjalani pemeriksaan spesimen.

Total, pemerintah sudah melakukan pemeriksaan 2.950.173 spesimen terhadap 1.743.000 orang yang diambil sampelnya. Dengan catatan, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.

Selain itu, pemerintah juga memperbarui informasi perkembangan jumlah kabupaten/ kota di Indonesia yang terpapar Covid-19 hingga 21 September 2020.

Tercatat ada 494 kabupaten/kota telah terpapar Covid-19.

Jumlah ini bertambah satu kabupaten/kota dari akhir pekan lalu yang tercatat sebanyak 493 kabupaten/kota terpapar penularan Covid-19.

Adapun 494 kabupaten/kota ini setara dengan 96,1 persen dari keseluruhan jumlah kabupaten/kota di Indonesia, yakni sebanyak 514 kabupaten/kota.

https://nasional.kompas.com/read/2020/09/22/13491491/idi-minta-kapasitas-pelayanan-kesehatan-ditambah-seiring-meningkatnya-kasus

Terkini Lainnya

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke