Salin Artikel

Kebijakan KBK Picu Lonjakan Layanan Tidak Langsung di FKTP

KOMPAS.com – Sejak dikeluarkannya kebijakan teknis pembayaran Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK) di masa pandemi, angka pelayanan kontak tidak langsung di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) mengalami lonjakan.

Pada Maret, FKTP menerima sebanyak 3.207 kontak tidak langsung. Angka ini melonjak pada April, yakni hingga 174.782 kontak. Kenaikan terus berlangsung, pada Mei terjadi 393.072 kontak, Juni sebanyak 462.339 kontak, dan pada Juli mencapai 494.548 kontak.

Adapun kebijakan KBK bertujuan untuk memastikan FKTP tetap optimal dalam melayani peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Kepala Humas BPJS Kesehatan M. Iqbal Anas Ma’ruf menjelaskan, sesuai peraturan BPJS Kesehatan Nomor 7 Tahun 2019, salah satu indikator penilaian kinerja FKTP adalah angka kontak lebih dari sampai dengan 150 per mil.

“Agar FKTP memperoleh pembayaran 100 persen, target angka kontak tersebut harus terpenuhi. Namun karena saat ini situasinya tengah pandemi, tentu aturan mainnya harus kami sesuaikan," kata Iqbal lewat rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (19/9/2020).

"Dengan begitu, FKTP tetap bisa melaksanakan fungsinya sebagai gate keeper pelayanan kesehatan dan peserta JKN-KIS tetap memperoleh haknya,” tambah Iqbal.

Dalam pelayanan kontak tidak langsung, FKTP dapat berkomunikasi dengan peserta JKN melalui aplikasi Mobile JKN, Mobile JKN Faskes, dan media komunikasi lain yang dimiliki dokter dan peserta, seperti SMS, WhatsApp, atau Telegram.

Untuk jenis pelayanan, kontak tidak langsung terdiri dari dua. Pertama, kontak peserta sehat, yaitu kontak antara FKTP dengan peserta JKN-KIS dalam memberikan informasi dan konsultasi mengenai upaya promotif preventif.

Namun, pesan yang disampaikan harus dilakukan dua arah alias secara individual, bukan berupa broadcast message. Hal ini untuk memastikan kondisi setiap peserta JKN-KIS yang terdaftar di FKTP tersebut betul-betul terpantau.

“FKTP juga harus mengedukasi peserta mengenai langkah pencegahan Covid-19 sebagai dukungan terhadap Gerakan Nasional Disiplin Protokol Kesehatan, seperti membiasakan 3 disiplin plus, yakni rajin cuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, dan menjaga pola hidup sehat,” tambah Iqbal.

Kedua, kontak peserta sakit. FKTP menyediakan konsultasi medis tanpa tatap muka melalui aplikasi Mobile JKN untuk melayani keluhan peserta JKN-KIS yang terindikasi sakit.

Khusus dokter, pemberian layanan konsultasi serupa kepada peserta JKN Faskes dapat dilakukan lewat fitur chat yang terdapat pada aplikasi Mobile JKN Faskes.

Dengan layanan kontak tidak langsung, komunikasi antara dokter dengan pasien JKN-KIS yang terdaftar di suatu FKTP bisa lebih intens.

Terlebih, FKTP memiliki daftar pasien JKN-KIS berisiko tinggi, seperti peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis), peserta dengan komorbid (penyakit penyerta), peserta lansia, dan sebagainya.

“Para peserta tersebut hendaknya diperhatikan secara khusus. Dengan edukasi yang optimal, diharapkan angka fatalitas Covid-19 bisa ditekan semaksimal mungkin,” kata Iqbal.

Soal pembayaran KBK di FKTP selama masa Covid-19, penghitungannya berdasarkan angka pelayanan kontak tidak langsung yang mulai berlaku pada pembayaran kapitasi pada September 2020.

Menurut Iqbal, pelayanan kontak tidak langsung diharapkan mampu memenuhi kebutuhan peserta JKN-KIS dalam mendapat pelayanan yang mudah dan cepat sekaligus meningkatkan kinerja FKTP.

Dengan demikian, capaian indikator angka kontak dapat memenuhi lebih dari atau sampai dengan 150 per mil per bulan.

https://nasional.kompas.com/read/2020/09/19/17082081/kebijakan-kbk-picu-lonjakan-layanan-tidak-langsung-di-fktp

Terkini Lainnya

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke