Ahli Epidemiologi dari Universitas Airlangga Laura Navika Yamani menilai, rekor tersebut menandakan bahwa penularan Covid-19 masih masif terjadi di masyarakat.
"Artinya penyebaran ini masih terjadi dengan karena ditemukan kasusnya ini masih tinggi," kata Laura kepada Kompas.com, Kamis (17/9/2020).
Terkait penambahan kasus di DKI Jakarta yang mencapai ribuan kasus, menurut Laura, ini terjadi karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak dilakukan tidak seketat dahulu.
Oleh karena itu, ia menyarankan adanya melakukan kombinasi antara PSBB, penerapan protokol kesehatan dan tracing, testing, serta treatment (3T).
"Jadi bagaimana ini kombinasi pemerintah dengan masyarakat. Jadi masyarakat harus melakukan 3 M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan) kemudian pemerintah juga harus melakukan 3 T," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, Indonesia kembali mencetak rekor penambahan kasus harian pasien positif virus corona atau Covid-19.
Berdasarkan data milik pemerintah pada Rabu (16/9/2020), ada penambahan pasien positif Covid-19 sebanyak 3.963 orang dalam 24 jam terakhir.
Angka penambahan kasus harian tersebut merupakan yang tertinggi sejak kasus perdana Covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret lalu.
Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui situs web www.covid19.go.id yang dikutip Kompas.com, Rabu sore.
Berdasarkan catatan Kompas.com, rekor penambahan pasien harian tertinggi sebelumnya terjadi pada Kamis (10/9/2020) sebanyak 3.861 orang.
Kemudian, terjadi pada Kamis (3/9/2020) dengan 3.622 orang pasien Covid-19 baru.
https://nasional.kompas.com/read/2020/09/17/20051451/kasus-covid-19-catatkan-rekor-harian-ahli-tetap-lakukan-3m