Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, program yang dilanjutkan salah satunya terkait dengan pengadaan vaksin Covid-19.
"Yang pertama tentu pengadaan vaksin itu sendiri, karena pengadaan vaksin ini beberapa perusahaan sudah mempersiapkan," kata Airlangga dalam keterangan pers dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (7/9/2020).
Pengadaan dan distribusi vaksin, ujar Airlangga, tetap menjadi prioritas.
Hal ini sejalan dengan penjelasan Presiden Joko Widodo bahwa ekonomi baru bisa benar-benar pulih apabila penanganan Covid-19 dari sisi kesehatan bisa dilakukan dengan optimal.
Selain vaksin Merah Putih yang diproduksi lokal, pemerintah juga memesan vaksin produksi asing sebagai tahap awal vaksinasi.
Vaksin tersebut adalah kerja sama Bio Farma dengan perusahaan asal China, Sinovac.
Selain itu, ada juga kerja sama Kimia Farma dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab, Group 42.
"Sinovac menyiapkan 290 juta (dosis vaksin) dan G42 menyiapkan 30 juta (dosis vaksin) di tahun ini. Anggaran yang disiapkan sekitar Rp 3,8 triliun dan tahun depan secara multiyears ada Rp 37 triliun," ujar Airlangga.
Dengan demikian, total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk pengadaan vaksin ini mencapai Rp 40,8 triliun.
https://nasional.kompas.com/read/2020/09/07/12564091/pemerintah-anggarkan-rp-408-triliun-untuk-pengadaan-vaksin-covid-19