Hal tersebut disampaikan Ma'ruf saat memberi sambutan dalam pengukuhan mahasiswa baru dan guru besar Universitas Negeri Surabaya tahun akademik 2020/2021 secara daring, Senin (7/9/2020).
"Saya mengharapkan Anda semua dapat mewujudkan semangat nasionalisme sehingga sekalipun memiliki keunggulan kompetitif secara global, kita selayaknya tetap berpijak pada ideologi dan kearifan lokal," ujar Ma'ruf Amin.
Ma'ruf Amin pun mengangkat cerita Presiden ke-3 RI, Bacharuddin Jusuf Habibie yang selalu dijuluki "otak Jerman tapi berhati Mekkah".
Ma'ruf mengatakan, julukan tersebut mengandung arti bahwa otak atau kemampuan bisa melanglangbuana dan bersaing di era global, tapi hati dan jati diri tetap harus sesuai identitas dan akhlak sebagai orang Indonesia.
Dengan demikian, ia pun menginginkan para mahasiswa sebagai generasi penerus dapat meneladani hal tersebut demi keberlangsungan Indonesia ke depannya.
"Nasionalisme penting untuk kita pahami bersama karena Indonesia adalah bangsa majemuk, yang terdiri dari berbagai suku, agama dan ras. Para pendiri negara bersepakat mendirikan negara yang mengakomodasi dan menjamin kemajemukan tersebut," kata dia.
Ma'ruf Amin juga meminta seluruh mahasiswa menjadi agen perubahan sebagai kelompok elite dalam struktur masyarakat Indonesia.
Agen perubahan itu, kata dia, salah satunya adalah dengan konsisten menyuarakan nilai-nilai nasionalisme, cinta tanah air, patriotisme, dan toleransi.
"Masa depan negara ini, seluruhnya berada di pundak kalian," ucap Ma'ruf.
https://nasional.kompas.com/read/2020/09/07/11034131/wapres-harap-mahasiswa-baru-ikuti-jejak-habibie-yang-berotak-jerman-berhati