Selama masa tersebut, kata Wiku, banyak masyarakat yang bepergian.
Akibatnya, positivity rate atau tingkat kasus positif di DKI Jakarta melonjak dalam seminggu terakhir.
"Akibat klaster atau peningkatan jumlah kasus pada long weekend tersebut positivity rate dalam seminggu terakhir naik jadi 9,7 persen di DKI," kata Wiku di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (31/8/2020).
Wiku mengungkap, angka positivity rate DKI Jakarta masih di bawah angka nasional yang mencapai 14,8 persen.
Namun demikian, angka tersebut masih jauh melampaui standar World Health Organization (WHO) yang menetapkan angka positivity rate di bawah 5 persen.
Wiku menyebutkan, jumlah kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta jauh di atas daerah lainnya karena angka pemeriksaan Covid-19 yang masif.
Jumlah pemeriksaan di Ibu Kota mencapai 43 persen dari jumlah tes nasional saat ini.
"Bahkan DKI Jakarta juga sudah melampaui standar WHO (terkait pemeriksaan Covid-19)," ujar Wiku.
Meski begitu, lanjut Wiku, adanya tingkat penularan Covid-19 yang tinggi di DKI harus tetap dikendalikan.
Oleh karenanya, ia meminta masyarakat untuk tetap patuh pada protokol kesehatan pencegahan Covid-19, termasuk saat bepergian selama libur panjang.
"Kondisi pandemi masih terjadi di seluruh dunia dan kita harus berhati-hati menjalankan protokol kesehatan dengan ketat kapan pun itu," ujar Wiku.
"Agar tidak terjadi kondisi seperti yang dialami oleh DKI dengan liburan panjangnya dan terjadi peningkatan penularan dan peningkatan kasus," tuturnya.
https://nasional.kompas.com/read/2020/08/31/18440651/pemerintah-peningkatan-kasus-covid-19-di-dki-karena-long-weekend