JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah berupaya menurunkan angka stunting melalui program spacing atau memberi jeda minimal tiga tahun antara kelahiran anak pertama dan kedua.
saat ini angka stunting di Indonesia masih tergolong besar, yakni 27 persen dan ditargetkan turun menjadi 14 persen pada 2024 mendatang.
"Penurunan stunting, kami akan bekerja keras untuk membuat spacing lebih sukses, artinya jarak antara kelahiran anak pertama dan berikutnya harus lebih dari 3 tahun," ujar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (25/8/2020).
Hasto mengatakan, jarak kelahiran anak sangat menentukan terjadinya stunting, termasuk kejadian gangguan mental, emosional, hingga autisme.
Apabila itu terjadi, maka akan berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) yang menentukan kesempatan untuk memanfaatkan bonus demografi.
"Oleh karena itu penting stunting untuk ditekan bersama-sama," kata dia.
Selain itu, faktor pranikah juga harus diperhatikan untuk menekan angka stunting. Hasto mengatakan, BKKBN mulai menyentuh program pranikah dengan memberi berbagai nasihat tentang kesehatan reproduksi yang baik dan persiapan kehamilan yang sehat.\
Namun, populasi atau jumlah orang yang menikah per tahunnya sudah di atas 2 juta. Bahkan 80 persen di antaranya melahirkan pada tahun pertama pernikahan.
"Sehingga kontribusi terhadap persalinan setahunnya sudah mendekati 40 persen. Itu adalah pasangan usia subur baru. Pernikahan inilah yang perlu dilakukan pendekatan sejak dini," kata dia.
Dengan demikian, pemberian konseling pranikah dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi untuk mencegah terjadinya stunting penting dilakukan.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, spacing dan pemberian konseling merupakan revitalisasi program unggulan di BKKBN.
Revitalisasi program dilakukan untuk menurunkan angka stunting serendah mungkin, yaitu 14 persen pada 2024.
"Khususnya untuk menyiapkan sumber daya manusia yang sehat, kualifikasi baik, memiliki kemampuan intelektual, dan keterampilan produktif yang baik. Salah satu sandungannya itu adalah masih tingginya angka stunting di Indonesia," kata Muhadjir.
https://nasional.kompas.com/read/2020/08/25/18092111/turunkan-angka-stunting-bkkbn-fokus-pada-program-spacing
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.