Pihak Istana harus menarik minat masyarakat untuk tetap menghadiri peringatan itu meskipun secara virtual.
"Tantangannya adalah menarik minat masyarakat karena kami mengundang masyarakat secara virtual sebanyak 17.845 undangan," kata Bey, dikutip dari siaran Kompas TV.
Sebab, di tengah pandemi Covid-19, Istana tidak mengundang masyarakat hadir secara fisik seperti biasa.
Mereka yang hendak mengikuti upacara virtual akan disediakan tautan acara.
"Mereka boleh mendaftarkan secara daring dan juga kami menyediakan slot untuk para dubes di seluruh negara di dunia," lanjut dia.
Bey pun mengatakan, pelaksanaan upcara peringatan detik-detik proklamasi kali ini sekaligus menjadi bersejarah.
Sebab, baru tahun ini WNI yang berada di luar negeri bisa jadi tamu karena mereka bisa mendaftar dan mengikuti acara secara daring.
"Mungkin ini pertama kalinya 17 Agustus dihadiri para Dubes serta para perwakilan warga negara kita juga di luar negeri," lanjut Bey.
Kendati demikian, ia meyakini bahwa peringatan detik-detik proklamasi tetap berlangsung khidmat dan tak kekurangan makna meski digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Hanya dengan protokol kesehatan kita dapat terhindar dari penularan Covid-19. Walau bagaimanapun kita menerapkan protokol kesehatan, acara tetap khidmat serta semarak," lanjut dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/08/17/11400211/istana-tantangannya-menarik-minat-masyarakat-ikut-upacara-virtual