JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Standarisasi Obat Narkotika, Psikotropika, Prekusor dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Togi Junuce Hutadjulu mengatakan, uji klinis vaksin Covid-19 akan dilakukan terhadap 1.620 subjek. Pengujian klinis ini dijadwalkan digelar pada pertengahan Agustus 2020.
"Terkait pengembangan vaksin, uji klinis akan dilakukan pada kurang lebih 1.620 subjek di pertengahan Agustus ini," ujar Togi dalam talkshow yang digelar secara daring oleh Satgas Penanganan Covid-19, Rabu (5/8/2020).
Adapun vaksin yang diujicoba ini merupakan vaksin asal China yang diproduksi oleh Sinovac. Uji klinis ini dilakukan atas kerja sama PT Bio Farma dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.
Selanjutnya, kata Togi, Biofarma diperkirakan akan mengajukan izin edar vaksin pada Januari 2021. "Diharapkan persetujuan (izin edar) tersebut dapat dikeluarkan pada Februari 2021," kata Togi.
Diberitakan sebelumnya, PT Bio Farma tengah mencari 1.620 relawan untuk mengikuti proses uji klinis.
“Jadi uji klinis (tahap) III dilakukan BUMN Bio Farma, sedang mencari relawan yang bersiap menjadi relawan,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, Selasa (28/7/2020).
Arya menjelaskan, vaksin yang dibuat Sinovac tersebut pada uji klinis tahap I dan II juga telah dilakukan uji coba ke manusia. Saat proses tersebut dilakukan di China.
Atas dasar itu, Arya mengajak masyarakat luas yang berminat untuk menjadi relawan agar segera mendaftarkan dirinya.
“Saya juga mengajak masyarakat lainnya untuk bersama-sama menjadi relawan. Supaya kita bisa berguna untuk bangsa dan negara. Mudah-mudahan vaksin ini bisa digunakan untuk bangsa kita dan bangsa lain. Semoga ini sukses,” kata Arya.
Adapun syarat untuk menjadi relawan, yakni salah satunya berusia 18 sampai 59 tahun. Selain itu, relawan tersebut juga harus bebas dari corona.
“Kemudian, saya juga tidak ada penyakit lain, sehingga saya melihat bahwa ini adalah langkah untuk menjadi relawan,” ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/08/05/22152901/pertengahan-agustus-vaksin-covid-19-diujicoba-pada-1620-subjek