Cornelis mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 04.00 WIB di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta.
"Iya benar," kata Kepala Humas dan Protokol UGM Iva Ariani saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu pagi.
Cornelis meninggal dunia dalam usia 61 tahun. Iva menyebut, Cornelis sejak lama menderita penyakit jantung.
Pada 2015, Cornelis pernah dirawat di Singapura karena penyakit jantung.
Rencananya, Cornelis dimakamkan di Pemakaman Sawitsari UGM, Yogyakarta pada Kamis (6/8/2020) pukul 14.00 WIB.
Sebelum dimakamkan, jenazah akan lebih dulu disemayamkan di Balairung UGM untuk dilakukan upacara penghormatan terakhir.
"Iya (upacara penghormatan) jam 13.00," ujar Iva.
Cornelis Lay dilahirkan di Kupang, Nusa Tenggara Timur, 6 September 1959.
Selain sebagai Guru Besar Fisipol UGM, Cornelis juga dikenal sebagai Politisi Senior PDI Perjuangan.
Dalam Pemilu Presiden 2014, Cornelis dipercaya sebagai Ketua Tim Ahli dan Pakar Politik Tim Pemenangan dan Perumus Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Cornelis juga pernah ditunjuk untuk menyusun teks pidato kenegaraan Presiden Jokowi pada pelantikan 20 Oktober 2014 lalu.
Di internal PDI-P, Cornelis Lay tidak masuk dalam struktur kepengurusan partai itu.
Namun, dia selalu berperan di balik layar sebagai orang kepercayaan dan salah satu penasihat politik bagi Megawati Soekarnoputri.
https://nasional.kompas.com/read/2020/08/05/07424771/guru-besar-fisipol-ugm-cornelis-lay-tutup-usia