Survei tersebut dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat yang tinggal di zona merah tentang kondisi perekonomian yang mereka rasakan.
"Sebesar 74,8 persen publik menyatakan bahwa kondisi ekonomi mereka saat ini, saat pandemi Covid-19, lebih buruk dan bahkan jauh lebih buruk dibandingkan masa sebelum Covid-19," kata peneliti LSI Denny JA saat memaparkan hasil survei yang dirilis secara virtual pada Selasa (7/7/2020).
Adapun sebanyak 22,4 persen responden menyatakan kondisi ekonomi tidak berubah.
"Dan hanya di bawah 5 persen yaitu 2,2 persen yang menyatakan kondisi ekonomi mereka lebih baik dan 0,6 persen menjawab tidak tahu," ucap Ardian.
Adapun survei LSI Denny JA yang bertajuk Kecemasan di Zona Merah dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan melibatkan 8.000 responden.
Responden tersebar di delapan provinsi besar Indonedia yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Bali.
Margin of error survei ini berkisar pada 2,05 persen. Survei berlangsung pada 8-15 Juni.
Dalam 24 jam terakhir, pemerintah mengonfirmasi penambahan pasien Covid-19 sebanyak 1.268 orang. Dengan demikian, total pasien Covid-19 saat ini menjadi 66.226 orang.
Kemudian, pasien Covid-19 yang telah sembuh meningkat 866 orang, sehingga total menjadi 30.785 orang.
Namun, dilaporkan juga penambahan 68 kasus kematian akibat Covid-19. Dengan demikian, pasien Covid-19 meninggal dunia yaitu 3.309 orang.
Kasus Covid-19 juga telah menyebar di 456 kabupaten/kota di 34 provinsi.
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/07/20343051/survei-lsi-748-persen-masyarakat-di-zona-merah-covid-19-merasa-ekonominya