Salin Artikel

Yenny Wahid: Jarang Sekali Kita Lihat Orang Papua Direpresentasikan dalam Iklan di TV

Menurut Yenny, diskriminasi maupun tindakan rasisme tersebut dapat terjadi secara tidak sadar. Namun, hal itu dapat berdampak pada seseorang.

“Contoh paling gampang, jarang sekali kita melihat orang Papua direpresentasikan dalam iklan-iklan di TV sebagai simbol, perempuan misalnya, sebagai simbol kecantikan,” ungkap Yenny dalam diskusi daring, Kamis (25/6/2020).

Menurutnya, standar kecantikan bagi orang Indonesia misalnya, berkulit putih, berambut lurus, serta berhidung mancung.

Hal tersebut, kata Yenny, membuat masyarakat Papua merasa terdiskriminasi.

“Secara alam bawah sadar telah menimbulkan perasaan telah terdiskriminasi, menimbulkan perasaan bahwa kami tidak dipandang sebagai sebuah entitas etnis yang eksis,” ujarnya.

Di sisi lain, ada pula bentuk diskriminasi atau tindakan rasisme yang terjadi secara vulgar.

Misalnya, pelontaran kata-kata berbau rasisme kepada mahasiswa Papua di asrama Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, di bulan Agustus 2019.

Peristiwa itu kemudian memicu sejumlah aksi demonstrasi di Tanah Papua. Beberapa aksi solidaritas tersebut berujung ricuh.

Lebih lanjut, Yenny pun menyoroti adanya sikap kurang sensitif di masyarakat terhadap isu yang dapat menyinggung masing-masing subetnis di Indonesia.

Hal itu, ujarnya, menjadi pekerjaan rumah besar yang harus diperbaiki.

“Ini bukan cuman masalah hukum tetapi juga ada masalah kultur, karena bagaimanapun kultur juga akan mewarnai produk hukum yang dihasilkan sebuah negara,” ucapnya.

“Jadi PR besarnya, bagaimana kita membenahi cara berpikir, memperlakukan saudara-saudara kita semua, dan mengikat diri kita dalam satu semangat kebangsaan,” sambung Yenny.

https://nasional.kompas.com/read/2020/06/26/11450821/yenny-wahid-jarang-sekali-kita-lihat-orang-papua-direpresentasikan-dalam

Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke