Hal itu dilakukan untuk mendukung penanganan pasien Covid-19 di Kota Surabaya.
“Saya akan segera mendorong kebutuhan dokter umum maupun perawat untuk ditempatkan di RSUD dr Soetomo,” kata Terawan sebagaimana dikutip dari laman Kemenkes, Kamis (25/6/2020).
Menurut Terawan, akan ada 88 dokter dan 58 perawat yang dikirimkan ke RSUD Soetomo.
Nantinya relawan tersebut akan dikirim dalam dua gelombang.
Terawan mengatakan, dia sudah mendidik para relawan tersebut dengan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19.
"Saya harap keberadaan mereka akan membuat penanganan di Soetomo menjadi lebih ringan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Terawan menyarankan agar RSUD dr Soetomo melakukan relaksasi pelayanan pasien.
Pelaksanaannya yakni dengan memisahkan pasien kategori sakit berat dan berat sekali dengan pasien kategori sakit sedang dan ringan.
Relaksasi itu penting agar RSUD dr Soetomo bisa berkonsentrasi pada pasien positif Covid-19 dengan penyakit berat.
“Kalau pasien positif Covid-19 dengan gejala ringan cukup di RS Lapangan atau RS sekitar. Kalau pasien positif Covid-19 yang tanpa gejala cukup isolasi mandiri di rumah masing-masing,” ujarnya.
Terawan juga menyinggung soal kenaikan jumlah kasus positif Covid-19 di Surabaya.
Dia berjanji akan mengurai pokok persoalannya. Namun, dia berpesan agar masyarakat membudayakan mematuhi protokol kesehatan.
Dengan demikian, angka penularan Covid-19 menurutnya bisa ditekan.
Diberitakan, Surabaya menjadi kota dengan rasio kematian tertinggi akibat virus corona Covid-19.
Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah, saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (24/6/2020), mengatakan rasio kematian di Surabaya tertinggi yakni 9,8 per 100.000 penduduk.
Pihaknya menggunakan rasio kematian dengan jumlah penduduk untuk mengukur tingkat kematian di tiap daerah.
Di bawah Surabaya ada Banjarmasin (9,4), Manado (8,02), Jakarta Pusat (8,01) dan Makassar (4,9).
Dewi juga memaparkan bahwa rasio tingkat penularan Covid-19 di Surabaya juga cukup tinggi. Ada 107,6 orang yang positif Covid-19 per 100.000 penduduk di Surabaya.
Jumlah tersebut hanya kalah dari Jakarta Pusat (149,2) dan Jayapura (108).
Dewi menilai Surabaya dan daerah lain dengan penularan tinggi harus menjadi perhatian bersama.
"Ini adalah PR kita bersama dan monitoring kita bersama bagaimana kita dapat bergerak menuju perbaikan untuk daerah dengan laju penularan tinggi," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/06/25/13425621/bantu-penanganan-covid-19-di-surabaya-menkes-tempatkan-dokter-dan-perawat