Salin Artikel

Menkes Beri Santunan untuk Keluarga Tenaga Kesehatan yang Meninggal akibat Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memberikan santunan kepada keluarga dari tiga tenaga kesehatan yang meninggal saat bertugas menangani pasien Covid-19.

Santunan diserahkan Terawan secara langsung di RSUD dr. Soetomo, Surabaya dalam kunjungan kerjanya, Rabu (24/6/2020).

“Khusus tenaga kesehatan yang telah wafat saya berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas pengabdiannya dalam penanganan Covid-19,” kata Terawan sebagaimana dikutip dari siaran pers Kemenkes, Rabu.

Tiga tenaga kesehatan yang wafat tersebut, yakni dr. Miftah Fawzi Sarengat (RSUD Soetomo), dr. Gatot Pramono (RSUD Sidoarjo) dan Sri Agustin, S.Kep (RSUD Sidoarjo). Santunan yang diberikan sebesar Rp 300 juta.

Menurut Terawan, santunan tersebut merupakan pemberian dari Presiden Joko Widodo.

“Kami harapakan itu (santunan) bisa menguatkan keluarga yang ditinggalkan almarhum dan almarhumah,” tuturnya.

Terawan juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tenaga kesehatan lainnya yang telah mengabdikan diri dalam penanganan Covid-19.

Dalam kesempatan tersebut, Terawan juga memberikan bantuan sebanyak 1.000 masker. Bantuan diberikan langsung kepada Dirut RSUD dr. Soetomo, dr. Joni Wahyuhadi.

Kunjungan kerja Menkes Terawan ke RSUD dr. Soetomo dilakukan untuk melihat secara riil bagaimana kondisi penanganan Covid-19.

Saat memberikan sambutan, Terawan mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak fisik dengan orang lain, memakai masker, dan rajin mencuci tangan memakai sabun.

"Saya juga mengimbau kepada masyarakat untuk rajin berolahraga agar bisa menjaga kebutuhan imunitas tubuh," tambahnya.

https://nasional.kompas.com/read/2020/06/24/15362381/menkes-beri-santunan-untuk-keluarga-tenaga-kesehatan-yang-meninggal-akibat

Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke