Salin Artikel

Ini Protokol Kesehatan Kawasan Pariwisata Alam di Tengah Pandemi...

Kawasan wisata yang akan dibuka adalah kawasan yang berada di zona hijau dan kuning.

Kawasan pariwisata yang diperbolehkan dibuka bertahap, yaitu kawasan wisata bahari, kawasan konservasi perairan, kawasan wisata petualangan, taman nasional, taman wisata alam, taman hutan raya, suaka margasatwa dan geopark.

Kemudian, kawasan pariwisata non-kawasan konservasi antara lain, kebun raya, kebun binatang, taman safari, desa wisata, dan kawasan wisata alam yang dikelola oleh masyarakat.

Dalam pembukaan tersebut, protokol kesehatan wajib dilakukan di seluruh kawasan pariwisata.

Jumlah Pengunjung

Pemerintah telah membatasi kapasitas pengunjung maksimal 50 persen dari jumlah pengunjung normal.

Untuk itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyarankan pengelola menggunakan sistem online.

"Pengelola wajib membatasi jumlah pengunjung yang masuk, disarankan menggunakan sistem online," kata anggota tim komunikasi publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro, dalam siaran langsung di akun YouTube BNPB, Selasa (23/6/2020).

Alternatif lainnya adalah membuka pendaftaran terlebih dahulu guna menghindari kerumunan pengunjung di pintu masuk.

Cegah Kerumunan

Gugus Tugas juga meminta pengelola memberikan perhatian pada fasilitas yang berpotensi menimbulkan keramaian.

"Fasilitas yang membuat pengunjung berdesakan, seperti naik kendaraan wisata harus dibatasi dan sesuai protokol kesehatan," ucap Reisa.

Ruang terbuka diminta agar dimanfaatkan oleh pengelola demi mencegah kepadatan pengunjung.

Kemudian, Gugus Tugas meminta, pada titik-titik favorit pengunjung termasuk lokasi foto diberi pengawasan ekstra oleh pengelola.

Partisi

Untuk melindungi para karyawan dari penyebaran Covid-19, Gugus Tugas juga menyarankan pengelola menggunakan partisi pada loket tiket maupun customer service.

"Menggunakan pembatas atau partisi di meja atau counter sebagai perlindungan tambahan untuk pekerja atau SDM pariwisata yang bertugas di loket pembelian tiket atau customer service," ungkap Reisa.

Para karyawan turut diminta memahami dan mencegah terjadinya penularan dengan rajin mencuci tangan hingga menerapkan pola hidup sehat.

Jaga Jarak hingga Cuci Tangan

Gugus Tugas juga mengingatkan agar protokol kesehatan lainnya dipatuhi, misalnya memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan, selalu diterapkan di lokasi.

Pengumuman terkait protokol kesehatan tersebut harus dipajang di seluruh lokasi wisata.

Selain itu, menurut Reisa, penting bagi pengelola melakukan penyemprotan disinfektasi, terutama pada sarana yang digunakan bersama.

Kemudian, melakukan pemeriksaan suhu tubuh di pintu masuk serta menyediakan fasilitas cuci tangan.

"Harus ada fasilitas cuci tangan pakai sabun yang memadai dan mudah diakses oleh pengunjung," ucap Reisa.

Pengelola juga diinstruksikan mengatur jarak antrean, dengan memberi penanda di lantai minimal 1 meter.

Dipastikan Sehat

Bagi calon pengunjung, Gugus Tugas meminta agar memastikan diri dalam kondisi sehat sebelum berkunjung ke lokasi wisata.

Apabila sakit, masyarakat diminta tetap berada di rumah.

Saat berada di tempat wisata, Reisa mengingatkan agar pengunjung selalu menggunakan masker.

Maka dari itu, Gugus Tugas menyarankan supaya anak yang belum bisa menggunakan masker dengan benar tidak dibawa ke kawasan pariwisata.

"Hindari mengajak anak yang belum bisa menggunakan masker dengan baik dan benar," ucap Reisa.

Masyarakat yang rentan terhadap penularan Covid-19, misalnya orang yang memiliki penyakit penyerta, juga disarankan tidak mengunjungi kawasan wisata.

Sesampainya di rumah setelah berkunjung, protokol kedatangan perlu diterapkan oleh masyarakat.

Protokol kedatangan yang dimaksud antara lain, mengganti pakaian, mandi, serta membersihkan barang yang turut dibawa keluar rumah.

https://nasional.kompas.com/read/2020/06/24/08032551/ini-protokol-kesehatan-kawasan-pariwisata-alam-di-tengah-pandemi

Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke