Faktor kesehatan juga menjadi pertimbangan penting sebelum menentukan pembukaan kembali sembilan sektor ekomomi tersebut," kata Edi dalam talkshow yang digelar secara daring oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
"Jadi tak hanya ekonomi, tapi kesehatan juga. Dua-duanya harus dipertimbangkan.
"Bahkan bobot kedisiplinan pada sektor kesehatan jadi lebih penting. Dengan nanti dibuka pun ada syarat yang harus dipenuhi," ujar Edi.
Dalam hal ini, kata dia, bagaimana syarat kebiasaan untuk menjaga kesehatan, menggunakan masker itu harus dipenuhi.
Edi mengungkapkan, sebelum memutuskan membuka sembilan sektor pemerintah telah mengumpulkan data dan melihat berbagai aspek yang ada.
Khusus untuk aspek kesehatan, pemerintah menilai masing-masing sektor apakah sudah bisa menerapkan kenormalan baru tetapi tidak terjadi kerumunan orang yang menyebabkan penularan Covid-19.
Sementara dari aspek sosial ekonomi, pemerintah melihat bagaimana sektor yang akan dibuka tidak mempunyai potensi risiko yang menyebabkan penularan.
"Kemudian, juga mempunyai kontribusi besar pada perekonomian dan menyerap tenaga kerja. Karena kita ingin juga segera membantu masyarakat," tuturnya.
"Selain itu, pertimbangan lainnya adalah sektor yang dibuka punya keterkaitan langsung yang luas kepada sektor lain. Misalnya transportasi barang itu juga membantu pertanian, industri dan sebagainya," kata Edi.
Adapun sembilan sektor yang dibuka yakni pertambangan, perminyakan, industri, konstruksi, perkebunan, pertanian, perikanan, logistik dan transportasi barang.
https://nasional.kompas.com/read/2020/06/18/14033181/kemenko-perekonomian-sebut-kesehatan-jadi-pertimbangan-buka-9-sektor-ekonomi