Keadaan yang dinamis tersebut juga mempengaruhi berubahnya angka kasus Covid-19 setiap harinya.
"Seseorang berpotensi mengalami perubahan status dari orang dalam pemantauan (ODP) menjadi pasien dalam pengawasan (PDP)," ujar Dewi sebagaimana dikutip dari siaran pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Senin (15/6/2020).
"Kemudian berubah lagi positif hingga negatif setelah melalui rangkaian isolasi mandiri dan dua kali melakukan tes swab," kata dia.
Menurut Dewi, perubahan tersebut yang kemudian mempengaruhi data laporan kasus Covid-19 setiap harinya.
Dengan begitu, ada kemungkinan hari ini ada orang yang statusnya ODP kemudian setelah dites swab hasilnya positif, maka status orang tersebut berubah.
Kemudian, selang dua minggu melakukan tes swab ulang sebanyak dua kali negatif, status orang tersebut menjadi sembuh.
Gambaran tersebut, kata dia, juga sekaligus dapat dipahami bahwa satu orang dapat berpindah status dan masuk dalam akumulasi data laporan.
"Sehingga inilah yang kemudian disebut bahwa Covid-19 adalah penyakit yang dinamis," kata dia.
Lebih lanjut Dewi mengatakan, meningkatnya angka kasus Covid-19 yang dilaporkan setiap hari belum tentu dapat diartikan bahwa keadaan semakin buruk.
Sebab, kata Dewi, kenaikan angka kasus bisa dipengaruhi oleh banyak faktor.
Menurut Dewi, meningkatnya penambahan kasus positif yang paling mudah dilihat adalah dari faktor adanya penambahan pemeriksaan.
"Yang paling mudah kita lihat sekarang adalah penambahan kasus positif bertambah tinggi, karena jumlah pemeriksaan juga bertambah tinggi," kata dia.
Dalam hal ini, hasil jumlah pemeriksaan terhadap orang yang diperiksa mempengaruhi angka kasus rata-rata penambahan positif setiap harinya.
Dengan kata lain, apabila angka positivity rate menunjukkan hasil yang sama, berarti tidak ada perbedaan meski jumlahnya bertambah.
"Kalau dalam istilahnya adalah kita melihat positivity rate, berapa persen orang yang positif dari jumlah orang yang diperiksa. Kalau jumlahnya kurang lebih sama, berarti tidak ada perbedaan walaupun angkanya bertambah besar," kata Dewi.
Sebagai contoh sederhana, ketika awalnya dilakukan pemeriksaan dengan target 10.000 lalu kemudian naik menjadi 20.000 per hari, maka hasilnya juga akan mengalami peningkatan.
Oleh sebab itu, Dewi meminta masyarakat untuk tidak kemudian mengartikan bahwa penambahan angka kasus positif tersebut berarti kondisi semakin buruk.
"Ketika kita melihat angka, maka jangan dilihat secara bulat," ucap Dewi.
https://nasional.kompas.com/read/2020/06/16/07121101/gugus-tugas-covid-19-penyakit-yang-dinamis