Pasalnya, Muhammadiyah melihat sejumlah pernyataan menteri yang bertentangan satu sama lain terkait penanganan pandemi Covid-19.
"Muhammadiyah memberikan tiga masukan. Pertama, pemerintah memperbaiki komunikasi politik, terutama terkait dengan pernyataan para menteri yang tidak senada dan seirama," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti kepada wartawan, Selasa malam.
Selain itu, Muhammadiyah juga memberi saran agar pemerintah memperbaiki kerjasama dengan berbagai organisasi massa dalam menangani pandemi ini, termasuk dengan ormas keagamaan.
Terakhir, Muhammadiyah juga berpesan agar pemerintah menjaga ketenangan dengan meminimalkan kegaduhan politik.
Sementara itu, menurut dia, Presiden juga menyampaikan tiga hal dalam pertemuan tersebut.
"Pertama, belum ada keputusan tentang jadwal masuk sekolah," ucap Abdul Mu'ti.
Kedua, Presiden juga meminta masukan tentang pengelolaan pesantren pada masa Covid-19. Terakhir, Presiden menjelaskan kebijakan soal pembatalan haji 2020.
Pertemuan tersebut juga dihadiri H Helmy Faishal Zaini (PBNU), Muhyiddin Junaidi (MUI), Pdt. Gomar Gultom (PGI), Ignatius Kardinal Suharyo (KWI), Wisnu Tenaya (PHDI), Arief Harsono (Permabudhi) dan Xs Budi Santoso Tanuwibowo (Matakin).
https://nasional.kompas.com/read/2020/06/02/23343581/muhammadiyah-minta-jokowi-perbaiki-komunikasi-di-tengah-pandemi