Salin Artikel

Penanganan Wabah Covid-19, PCR dan Rapid Test Saling Melengkapi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam menghadapi wabah Covid-19, baik metode polymerase chain reaction (PCR) maupun rapid test tetap dibutuhkan karena saling melengkapi.

Pengalaman Katarina Harsono menjadi catatan tersendiri di tengah pandemi corona yang melanda Indonesia.

Katarina, perempuan yang tinggal di Depok, Jawa Barat ini berkisah bahwa koleganya sempat mengikuti tes swab atau PCR di salah satu rumah sakit rujukan pemerintah di Kota Depok.

Namun demikian, hasil tes belum keluar hingga hampir dua pekan.

"Ini hampir dua minggu nih, nunggu hasil. Lama juga ya," kata perempuan berambut panjang itu.

Sembari menanti, koleganya melakukan isolasi mandiri di rumah.

Lamanya hasil tes swab, ujar Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FAPSR, FIS, memang terjadi secara umum di Indonesia. "Kira-kira membutuhkan waktu 2 sampai 3 hari," kata dokter yang juga Ketua Pengurus Harian Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) 2017-2020 saat dihubungi pada Selasa (12/5/2020).

Merunut penjelasan Agus, lamanya hasil tes swab karena laboratorium pemeriksa sampel lendir dari hidung seseorang itu jumlahnya terbatas. Bahkan, kata Agus, hanya ada di rumah-rumah sakit milik pemerintah.

"Sementara, sampel yang harus diperiksa bisa ribuan jumlahnya," kata Agus yang juga dokter spesialis paru di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta Timur itu.

Di sisi lain, ia melanjutkan, tersedia juga tes cepat atau rapid test.

"Hasilnya bisa sekitar 2-3 jam diketahui," ujarnya.

Agus menerangkan, rapid test yang mengandalkan tes antibodi dengan mengambil sampel darah seseorang, hanya menunjukkan respons individu melalui antibodinya terhadap virus yang masuk ke tubuh.

Hasil dari rapid test adalah reaktif dan non-reaktif. Adapun reaktif berarti antibodi sudah muncul di dalam tubuh lantaran virus yang sudah masuk.

Non-reaktif artinya antibodi belum muncul karena, bisa jadi, yang bersangkutan belum terinfeksi virus.

"Maka, ada fase negatifnya," katanya.

Yang paling ideal, kata Agus, adalah tes cepat berbasis RT-PCR (real time - polymerase chain reaction).

Namun kenyataannya, yang banyak dipakai saat ini adalah metode rapid test menggunakan sampel darah.

Oleh karena itu, masyarakat sejatinya memerlukan banyak informasi yang tepat. Termasuk bagaimana akurasi alat rapid test yang digunakan.

Saling melengkapi

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melkiades Laka Lena, berpendapat kedua metode tersebut masih dapat diterapkan dalam menangani Covid-19.

Orang yang merasa memiliki indikasi Covid-19 sebaiknya menjalani rapid test.

Apabila hasilnya reaktif, imbuh Melki, orang tersebut perlu mengonfirmasi dengan menjalani PCR.

Ia menekankan, adanya kasus alat rapid test dengan tingkat akurasi rendah memang membutuhkan evaluasi.

Meski demikian, kasus itu mestinya bukan untuk meniadakan metode rapid test. Apalagi, WHO saat ini telah merekomendasikan sejumlah rapid test kit maupun PCR.

Badan Kesehatan Dunia sudah menguji sejumlah rapid test kit yang diproduksi beberapa negara sebagaimana dilansir drugtestsinbulk.com

Dalam pengujian itu, ada tiga produk yang memiliki tingkat akurasi 80-an hingga 90-an persen.

Adapun alat rapid test dari Tiongkok dan Amerika Serikat yang telah diuji yakni InTec dengan tingkat akurasi 84,605 persen, Cellex dengan tingkat akurasi 86,555 persen, dan Healgen/Orient Gene dengan tingkat akurasi 91,665 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2020/05/15/15484591/penanganan-wabah-covid-19-pcr-dan-rapid-test-saling-melengkapi

Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke