Demikian disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri Kombes Ahmad Ramadhan melalui telekonferensi, Kamis (14/5/2020).
“Terdapat tujuh provinsi yang mengalami defisit cadangan beras, Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat,” ungkap Ramadhan.
Untuk menanganinya, Satgas Pangan berkomunikasi dengan instansi terkait di daerah dalam rangka percepatan distribusi beras.
Kendati demikian, ia memastikan, stok beras nasional mencukupi hingga hari raya Idul Fitri.
“Stok beras nasional sampai dengan hari ini sebanyak 1,4 juta ton di Perum Bulog, yang dapat digunakan sebagai cadangan untuk pemenuhan kebutuhan beras nasional menjelang Lebaran,” tuturnya.
Polri juga menjamin kestabilan harga beras di rata-rata harga nasional sebesar Rp 10.912 per kilogram.
Sementara itu, Satgas Pangan juga mencatat adanya defisit pada cadangan stok gula sebesar 28.540 ton.
Kebutuhan gula nasional pada periode April-Mei 2020 sebesar 700.000 ton.
Kekurangannya dapat dipenuhi melalui impor yang akan diawasi oleh Satgas Pangan.
“Yang pengadaannya dapat saja dilakukan secara impor sehingga menjadi perhatian bagi Satgas Pangan Polri untuk melakukan pengawasan impor juga pendistribusiannya,” ucap dia.
Berdasarkan data Satgas Pangan, harga gula mengalami penurunan sebesar 4,4 persen, dari Rp 17.062 menjadi Rp 16.300.
Penurunan harga jelang Lebaran juga terjadi pada bawang merah, daging sapi, dan minyak. Penurunannya sekitar 0,01 persen-5,9 persen.
Di sisi lain, kenaikan harga sekitar 1 persen-29 persen terjadi pada cabai rawit, bawang putih, telur, dan daging ayam.
Selanjutnya, Satgas Pangan akan melakukan sidak ke pasar-pasar dan mengawal distribusi.
Oknum yang melakukan penimbunan bahan pokok dipastikan akan ditindak tegas.
https://nasional.kompas.com/read/2020/05/15/12284551/menurut-satgas-pangan-polri-7-provinsi-ini-alami-defisit-cadangan-beras