Salin Artikel

Kronologi Sandiaga Ikut dalam Pembagian Sembako Bersama Relawan Jokowi Mania

"Kurang lebih 20.000 (paket sembako) dari setengah bulan yang lalu," ujar Wakil Ketua Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 Khayatulmakky ketika dihubungi, Selasa (5/4/2020).

Khayat, sapaannya, menyebut paket sembako tersebut diperuntukan bagi masyarakat kurang mampu yang terdampak penyebaran Covid-19 atau virus corona.

Selain membagikan paket sembako, para relawan tersebut juga telah membagikan Alat Pelindung Diri (APD) dan menggelar rapid test massal.

"Kalau rapid test dan APD semua orang, lapisan masyarakat. Tapi paket sembako khusus untuk orang yang tidak mampu," kata Khayat.

Adapun pendistribusian paket sembako tersebut telah tersebar di sejumlah titik di Ibu Kota.

Antara lain Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.

Kemudian Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Lalu Tangerang, Bogor, dan Bekasi.

Tak hanya bergerak di Jabodetabek, para relawan tersebut juga mulai melakukan aksi di sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Tengah.

Khayat mengatakan, kegiatan di Jawa Tengah bekerja sama dengan sejumlah dokter, perawat, dan relawan setempat yang sama-sama memiliki tujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.

"Kami mengajak dokter, perawat dan relawan setempat untuk bersatu memberikan edukasi kepada masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan dari gugus tugas, terutama dari relawan kami," katanya.

Polemik bergabung Relawan Jokowi Mania

Kendati demikian, keterlibatan Sandiaga dalam membantu warga terdampak mendapat sorotan.

Itu setelah dirinya bersama Relawan Jokowi Mania membagikan sembako kepada masyarakat di TPST Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (2/4/2020).

Bersama Relawan Jokowi Mania, Sandiaga membagikan 900 masker dan 300 paket sembako kepada warga.

Khayat mengatakan, Sandiaga sebelumnya telah mendapat tawaran dari Relawan Jokowi Mania untuk bersama-sama membagikan paket sembako untuk warga Bantargebang.

"Yang saya tahu dari informasi, keinginan dari Relawan Jokowi Mania yang disepakati oleh Pak Sandi," ujar Khayat.

Khayat menuturkan, kehadiran Sandiaga dalam acara tersebut juga tidak semata-mata hanya untuk membagikan paket sembako saja.

Namun, kehadiran Sandiaga sekaligus memberikan isyarat kepada masyarakat akan harapan untuk merajut kembali kebersamaan sebagai sesama anak bangsa untuk meredam penyebaran Covid-19.

Menurut Khayat, tidak hanya Relawan Jokowi Mania yang hadir dalam acara tersebut.

Melainkan juga dihadiri pendukung Sandiaga pada Pilpres 2019 lalu.

"Jadi bagus menurut saya, artinya yang kemarin sempat tercerai-berai, yang kemarin sempat amburadul enggak karuan, ini kembali menyatu, untuk satu kata yakni hilangkan Covid-19," jelas Khayat.

Selain itu, lanjut Khayat, Sandiaga juga berpandangan bahwa dalam penanganan Covid-19, sudah sepatutnya melepas label dukungan seperti halnya pada Pilpres 2019.

"(Sandiaga) berpikir bagaimana membangun bangsa dan negara ini, khususnya mengenai penanganan covid-19," kata dia.

"Saya kira bagus pada saat bulan Ramadhan untuk menyatukan kembali, merajut kembali kebersamaan umat," tambah Khayat.

Trending di Twitter

Selain itu, Khayat juga angkat bicara terkait tagar #GoodByeSandiagaUno yang trending di Twitter pada Senin, (4/5/2020).

Tegar itu mencuat tak lepas dari keputusan Sandiaga yang bergabung dalam Relawan Jokowi Mania dalam agenda pembagian paket sembako kepada para pemulung di TPST Bantargebang.

"Itu terlalu terhanyut di dalam dukung mendukung 01 02, saya yakin yang dulu itu adalah pendukung 02 enggak menginginkan bergabung (dengan) 01," ujar Khayat.

Khayat menuturkan ada beberapa pihak yang tidak menginginkan Sandiaga sejalur dengan kelompok yang sebelumnya berlawanan dalam Pilpres 2019.

Menurut dia, tagar tersebut sebagai gambaran sikap sinisme terhadap Sandiaga yang telah mengambil keputusan untuk bersama-sama meredam penyebaran Covid-19.

Di sisi lain, Khayat menduga tagar tersebut sempat tranding juga tidak lepas dari ulah akun robot yang tak diketahui siapa penggunanya.

"Yang gerah hanya beberapa orang, tetapi mereka memiliki mesin, robot. Biasalah robot yang bicara enggak menginginkan Indonesia ini tenang, damai," kata dia.

Khayat menyebut, Sandiaga memiliki pola pikir yang berbeda dengan orang lain.

Namun, pada dasarnya memiliki tujuan besar yang sama, yakni sama-sama membantu Indonesia menghilangkan pandemi Covid-19.

"Pak Sandiaga Uno memiliki pola pikir yang justru melebihi dari pada orang lain artinya mau merendahkan diri dalam rangka untuk kebersamaan umat, dalam rangka untuk membantu Indoensia kembali," terang dia.

Dikutip dari KompasTV, #GoodByeSandiagaUno menjadi trending di Twitter pada Senin, 4 Mei 2020 pagi.

Hashtag ini menjadi trending karena Mantan Cawapres di Pilpres 2019 ini gabung dengan Ketua Relawan Jokowi Mania.

Sandiaga Uno membagikan sembako bersama Immanuel Ebenezer di TPA Bantargebang pada 2 Mei 2020.

Immanuel Ebenezer Selama ini dinilai banyak mengkritisi Alumni 212 dan Gubernur DKI Anies Baswedan.

Netizen twitter pun banyak berkomentar. Sebagian besar netizen (warganet) yang men-tweet tagar itu mempersoalkan kehadiran Sandiaga Uno dalam acara Immanuel Ebenezer bagikan sembako di Bantargebang, Bekasi.

Para warganet itu kemudian mengungkap sejumlah 'dosa' Immanuel Ebenezer terhadap Alumni 212 atau orang-orang yang selama ini mendukung Sandiaga Uno.

@BERuan9_QuTuB: Immanuel Ebenezer penghina Reuni 212, melecehkan ulama, dan memfitnah Anies Baswedan soal batu dalam ambulance.

Dan kini papah @sandiuno bersama nya? Fix... #GoodbyeSandiagaUno #GoodbyeSandiagaUno

@demoSoCRAZY: Sy yakin banyak yg sakit hati melihat @sandiuno colab dgn si penghina Umat Islam si Immanuel Ebenezer ini.

https://nasional.kompas.com/read/2020/05/06/09164281/kronologi-sandiaga-ikut-dalam-pembagian-sembako-bersama-relawan-jokowi-mania

Terkini Lainnya

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke