JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 275 kasus baru Covid-19 ditemukan dalam kurun 24 jam terakhir, hingga Minggu (26/4/2020).
Dengan adanya penambahan kasus, maka total sementara pasien yang positif terkangkit virus corona menjadi 8.882 orang.
Kendati demikian, penyebaran Covid-19 ini diperkirakan bisa mulai menurun setelah Mei 2020. Penurunan itu bisa terjadi dengan sejumlah catatan.
Berikut dua berita terpopuler di rubrik Nasional Kompas.com, Minggu (26/4/2020):
1. Kasus positif Covid-19 jadi 8.882 kasus
Adanya penambahan ini menunjukkan bahwa penularan virus corona di masyarakat masih terus terjadi.
"72.000 spesimen kami periksa, dari 56.000 orang. Dari pemeriksaan itu terdapat 8.882 kasus positif Covid-19," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Graha BNPB, Jakarta, Minggu sore.
Dalam periode yang sama, data memperlihatkan bahwa ada penambahan 65 pasien Covid-19 yang dinyataan negatif virus corona setelah menjalani dua kali pemeriksaan.
Sehingga, total ada 1.107 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
Selain itu, pemerintah menyatakan kabar duka dengan masih adanya pasien Covid-19 yang tutup usia. Ada penambahan 23 pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam sehari.
Dengan demikian, total ada 743 pasien Covid-19 yang meninggal dunia sejak kasus ini diumumkan untuk kali pertama pada 2 Maret 2020.
2. Pandemi Covid-19 diprediksi turun setelah Mei
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden ( KSP) Brian Sriprahastuti menyebutkan, puncak pandemi Covid-19 diprediksi terjadi pertengahan Mei dan setelahnya mengalami penurunan.
Namun, ada catatan yang harus diperhatikan agar prediksi itu bisa terealisasi.
Pandemi dapat menurun apabila penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berjalan efektif.
"Kalau PSBB ini bisa berjalan efektif, harapannya kita maunya secepat mungkin selesai tetapi ada model yang dilakukan. Kemungkinan puncak akan terjadi pertengahan Mei kemudian akan menurun, tetapi ini dengan catatan kalau social distancing efektif," kata Brian dalam acara Crosscheck bertema 'Resah Daerah Tangkal Wabah', Minggu (26/4/2020).
Artinya, kata Brian, kedisiplinan masyarakat harus ditegakan.
Sayangnya, dari hasil studi para ahli, diketahui masih banyak pergerakan orang keluar dari daerah transmisi lokal ke daerah lain.
Begitupun survei Kementerian Perhubungan (Kemnhub) yang menunjukkan pergerakan orang mudik yang justru sudah terjadi sebelum periode penerapan PSBB.
Pergerakan itu berasal dari Jakarta yang menjadi episentrum Covid-19 ke sejumlah daerah.
"Kita lihat saja kasus terbanyak, perhitungan saya sekitar 60 sampai 70 persen itu terjadi di DKI. Kalau ditambah dengan daerah penyangga Bodetabek, mungkin bisa menjadi 80 persen dari seluruh kasus di Indonesia," kata dia.
Menurut Brian, apabila pergerakan orang tersebut tidak diperhatikan, maka penyebaran Covid-19 ke daerah lain pun akan kian merata.
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/27/08203971/populer-nasional-total-kasus-positif-covid-19-jadi-8882-orang-penyebaran