Salin Artikel

Jokowi Harap Tak Ada Simpang Siur Jumlah Pasien Meninggal Covid-19

Menurut Jokowi, jika ada pihak yang memiliki data yang berbeda, sebaiknya dilaporkan saja ke pemerintah dan tidak berbicara kepada media.

"Sekali lagi, data yang kita peroleh itu kan dari daerah, dari kabupaten, kota dan provinsi. Kalau memang ada yang memiliki data (berbeda), itu sampaikan saja ke Gugus Tugas, sampaikan saja ke Menkes," kata Jokowi dalam acara "Mata Najwa" yang tayang pada Rabu (23/4/2020).

Salah satu pihak yang menyampaikan data mengenai jumlah pasien yang meninggal terkait Covid-19 adalah Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih.

Pada Minggu (19/4/2020) lalu, Daeng M Faqih menyebutkan bahwa jumlah kematian terkait virus corona di Indonesia mencapai 1.000 orang.

Namun, perlu diperjelas bahwa yang dimaksud Daeng M Faqih adalah gabungan jumlah pasien meninggal yang sudah dinyatakan positif Covid-19 dan korban meninggal yang statusnya masih pasien dalam pengawasan (PDP).

Saat dikonfirmasi, Daeng M Faqih menjelaskan bahwa data tersebut ia dapat berdasarkan laporan langsung rumah sakit kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Bahkan, IDI kemudian meminta pemerintah memiliki protokol penanganan Pasien dalam Pengawasan yang sama dengan pasien Covid-19.

Akan tetapi, menurut Jokowi, informasi itu menimbulkan ketidakjelasan di masyarakat.

"Data yang 1.000 itu ada di mana, terkena Covid-19 atau tidak," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, di tengah pandemi ini, seluruh rumah sakit akan melakukan penanganan dengan protap virus corona.

Jika memang ada pasien yang memiliki gejala Covid-19, bukan berarti seluruh pasien yang dimakamkan dengan protap terus sudah positif terkena virus corona.

"Karena sekarang ini, sakit apa pun yang ada di rumah sakit, kalau gejalanya itu gejala demam, panas, batuk pasti protokol kesehatannya akan membungkus yang meninggal itu dengan SOP Covid-19. Kalau itu memang ada data, disampaikan saja," kata Jokowi.

Kepala Negara memastikan, jika data yang disampaikan benar, Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 akan mensinkronkan data tersebut dan mengumumkan ke publik.

"Apa sih sulitnya, tapi tidak disampaikan ke publik dan justru memperkeruh. Saya kira tidak seperti itu. Posisi sekarang ini bukan posisi yang mudah, jangan memperkeruh suasana," kata Jokowi.

https://nasional.kompas.com/read/2020/04/24/03030061/jokowi-harap-tak-ada-simpang-siur-jumlah-pasien-meninggal-covid-19

Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke