Salin Artikel

Pemerintah: Pemakaman PDP Sebaiknya Sesuai Protokol Antisipasi Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia sebaiknya dimakamkan dengan protokol kesehatan untuk mengantisipasi kemungkinan positif Covid-19.

"Pada kasus PDP yang meninggal dan belum dikonfirmasi hasil (pemeriksaan) laboratoriumnya serta belum diambil sampel atau pemeriksaannya belum selesai, maka tata laksana pemulasaraan dan pemakaman jenazah hendaknya sudah mengantisipasi kemungkinan positif Covid-19," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (24/4/2020).

Menurut Yuri, antisipasi ini penting dilakukan untuk melindungi petugas pemulasaraan dan petugas pemakaman jenazah.

"Selain itu juga untuk melindungi keluarga dari PDP yang meninggal tersebut. Ini perlu kita pahami bersama agar transparansi data bisa terwujud," tutur Yuri.

Selain PDP, Yuri mengungkapkan ada pula orang dalam pemantauan (ODP) yang meninggal dunia.

Dalam konteks ODP yang meninggal, pemerintah tidak akan mencatatnya sebagai kasus positif Covid-19 jika yang bersangkutan tidak terkonfirmasi positif atau hasil pemeriksaan negatif.

"Atau jika ODP itu tidak sempat diambil spesimennya, maka (juga) tidak akan akan kami catat sebagai kasus kondisi kematian positif Covid-19," tegas Yuri.

Kondisi sebaliknya diterapkan jika kasus kematian ODP telah terkonfirmasi positif dari pemeriksaan antigen dengan real time Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Apabila kasus kematian ini sudah dikonfirmasi dari pemeriksaan antigen dengan real time PCR yang diambil sebelum individu tersebut wafat, maka akan dicatat sebagai kasus kondisi kematian positif Covid-19," kata Yuri. 

Berdasarkan data pemerintah hingga Kamis (23/4/2020) pukul 12.00 WIB, ada penambahan 11 pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir.

Sehingga, total pasien meninggal akibat Covid-19 ada 647 orang.

https://nasional.kompas.com/read/2020/04/23/19385521/pemerintah-pemakaman-pdp-sebaiknya-sesuai-protokol-antisipasi-covid-19

Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke