Korban bernama Mansyah yang merupakan anggota Manggala Agni ditemukan sudah tak bernyawa.
"Kondisinya sudah meninggal dan dia sudah lebih putih daripada yang lain karena sudah terendam lebih lama," kata Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Hendra Rochmawan kepada Kompas.com, Selasa (10/3/2020).
Dengan begitu, total terdapat tujuh korban tewas akibat kecelakaan tersebut.
Mansyah menumpangi speedboat yang bertabrakan dengan speedboat rombongan Paspampres tersebut. Total delapan orang yang berada di speedboat tersebut.
Selain Mansyah, lima penumpang speedboat milik Taman Nasional Sebangau, Dinas Kehutanan tersebut juga meninggal dunia.
Kelimanya terdiri dari seorang ASN, tiga orang pegawai taman nasional dan seorang merupakan istri dari polisi hutan taman nasional. Dua orang penumpang lainnya selamat tetapi dalam kondisi kritis.
Salah seorang korban tewas lainnya, yakni Komandan Kodim 1011/ Kuala Kapuas Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono.
Bambang menumpangi speedboat milik TNI AD. Total 19 orang dalam kapal tersebut dan 18 penumpang lainnya selamat.
Hendra menuturkan, kelanjutan penanganan peristiwa tersebut dilakukan oleh TNI.
"Kami (polisi) tidak menyelidiki itu dan tidak menyidik juga dikarenakan itukan dari teman-teman TNI ranahnya," tutur dia.
Diberitakan, Kepala Penerangan Kodam XII/Tanjungpura Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe menjelaskan kecelakaan air yang menewaskan Dandim 1011/Kuala Kapuas Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono akibat tabrakan speedboat TNI AD KMC RBB Den Bekang XII Tpr dengan longboat L300 milik Dinas Kehutanan.
"Dari arah yang berlawanan, Mas, satu berangkat (L300), yang satu kembali (KMC RBB)," ujar Fahmi kepada Kompas.com, Senin (9/3/2020).
Fahmi menjelaskan, kecelakaan tersebut terjadi usai speedboat rombongan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang juga ditumpangi Dandim Kuala Kapuas mengecek Taman Nasional Sebangau.
Pengecekan tersebut merupakan persiapan menjelang kedatangan Presiden Joko Widodo serta Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima.
Setelah rombongan Paspampres selesai melakukan pengecekan, mereka langsung kembali menuju Pelabuhan Kereng Bangkirai.
Nahas, ketika dalam perjalanan, perahu rombongan Paspampres mengalami tabrakan dengan perahu L300 yang membawa logistik menuju Taman Nasional Sebangau.
Ketika kedua perahu berhadapan, tabrakan pun tak terhindari.
Fahmi menjelaskan, faktor kecelakaan karena kedua perahu saling berhadapan di tengah Sungai Sebangau yang terbilang sempit.
Karena ruang sungai yang sempit, kedua kapal pun mengalami kecelakaan.
"Penyebabnya faktor medan, sungai yang sempit tidak bisa buat selisihan," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/10/15162821/total-7-korban-tewas-dalam-kecelakaan-speedboat-yang-angkut-paspampres