Hal ini untuk menghindari masker yang sudah dibuang dipungut lagi dan dijual oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Pasalnya, semenjak merebaknya virus corona (Covid-19), banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan masker.
"Masker bekas silakan dirobek-robek dan dirusak. Supaya enggak dijual lagi, supaya tidak bisa digunakan lagi. Terutama untuk masker yang disposable," kata Dewi dalam konferensi pers di Gedung FK UI, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).
Dewi menekankan bahwa sebenarnya tidak semua orang membutuhkan masker.
Mereka yang perlu memakai masker adalah yang dinyatakan sakit.
"Kalau kita umum yang enggak ada masalah sebenarnya tidak ada-apa (tidak pakai masker)," ujar Dewi.
Orang yangn wajib mengenakan masker selain orang sakit, yakni tenaga medis. Sebab, setiap hari mereka berhadapan dengan orang dalam kondisi tidak sehat.
"Yang lebih penting pakai masker itu siapa? Rumah sakit, fasilitas kesehatan. Justru dia yang harus pakai masker. Kenapa? Karena dia tiap hari ketemu sama orang dengan berbagai macam penyakit," lanjut Dewi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua orang di Indonesia yang positif terjangkit virus corona.
Menurut Presiden Jokowi, dua warga negara Indonesia (WNI) tersebut sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.
Warga Jepang itu terdeteksi virus corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.
Tim Kemenkes pun melakukan penelusuran.
"Orang jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (2/3/2020).
"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," tutur Presiden.
Saat ini, keduanya dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso dan dikabarkan membaik.
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/05/17595741/masyarakat-diimbau-robek-masker-bekas-sebelum-membuangnya