Salin Artikel

Mahasiswa Penolak Omnibus Law Cipta Kerja Ancam Gelar Aksi Lanjutan

Mereka pun berjanji akan menggelar aksi unjuk rasa serupa di lain waktu dengan massa yang lebih banyak.

"Akan ada ekskalasi massa lebih besar untuk mendobrak ke dalam sana," kata orator aksi mahasiswa dari atas mobil komando.

Tuntutan aksi mahasiswa, yaitu menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja.

Menurut mahasiswa, penyusunan draf Omnibus Law Cipta Kerja melanggar Undang-Undang tentang Peraturan Pembentukan Perundang-undangan.

"Jika penolakan terhadap Cipta Kerja datang dari mana-mana, berarti bukti ada cacat formil," lanjut orator aksi.

Atas kekecewaan itu, mahasiswa dan personel kepolisian yang berjaga di lokasi sempat terlibat saling dorong.

Mahasiswa menyatakan ingin memegang pagar gedung DPR jika memang tidak dapat bertemu dengan anggota dewan.

Namun, situasi cepat terkendali. Polisi meminta massa tenang. Mahasiswa pun melangkah mundur dan kembali merapatkan barisan.

Mengakhiri gelaran aksi, koordinator BEM SI Wilayah Jabodetabek dan Banten Bagas Maropindra menyampaikan lima tuntutan mahasiswa terkait RUU Cipta Kerja.

Salah satunya, mahasiswa mendesak agar DPR dan pemerintah membuka ruang partisipasi publik dalam pembuatan undang-undang, khususnya RUU Cipta Kerja.

"Mendesak pemerintah membuka ruang partisipasi untuk masyarakat dalam setiap penyusunan dan perubahan kebijakan," ujar Bagas.

Namun, sebelum benar-benar menginstruksikan mahasiswa membubarkan diri, Bagas meminta tujuh mahasiswa yang sempat diamankan polisi dibebaskan.

Saat aksi berlangsung, diketahui ada tujuh mahasiswa yang diamankan karena tidak memakai jas almamater atau tanda pengenal lainnya.

Mereka sempat diperiksa di Pos Pengaman Objek Vital (Pamobvit) DPR.

Ketujuh mahasiswa itu pun kemudian dilepaskan polisi. Setelah itu, massa mahasiswa perlahan membubarkan diri.

Diketahui mahasiswa yang menggelar aksi hari ini terdiri dari BEM-SI se-Jabodetabek dan Banten.

Mereka terdiri dari beberapa universitas, antara lain UNJ, Universitas Djuanda Bogor, Universitas Trilogi, Politeknik Negeri Jakarta, dan UPN Veteran.

https://nasional.kompas.com/read/2020/03/04/19024401/mahasiswa-penolak-omnibus-law-cipta-kerja-ancam-gelar-aksi-lanjutan

Terkini Lainnya

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke