"Dibandingkan dengan Natuna, Sebaru lebih bagus karena Sebaru ini adalah rumah," ujar Rustian di Halim Perdanakusuma, Rabu (26/2/2020).
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah menggelar observasi ratusan WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China di Natuna.
Mereka menjalani 14 hari observasi sebelum dipulangkan ke daerahnya masing-masing.
Namun demikian, Rustian menegaskan jika observasi kali ini akan lebih bagus dibandingkan observasi di Natuna.
Rustian menjelaskan di lokasi observasi tersebut sudah tersedia kamar yang didukung dengan fasilitas lengkap.
Selain itu, Rustian juga menuturkan petugas observasi juga menghadirkan peralatan medis, termasuk tersedianya ahli gizi.
"Ya lengkap, semua perlengkapan peralatan itu semua sudah lengkap. Peralatan, dokter-dokternya, bahkan ahli gizinya, sanitasinya, dan psikologinya juga ada," kata dia.
Diketahui, observasi tersebut dikawal oleh tim komando tugas gabungan terpadu (Kogasgabpad) berjumlah 762 personel yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BNPB, Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, dan pihak swasta Artha Graha Peduli.
Mereka bertolak ke Pulau Sebaru dengan menggunakan KRI Banda Aceh (593) dalam rangka mengobservasi 188 WNI dari wabah virus corona.
Di mana para petugas gabungan itu akan menangani 188 WNI setelah tiba di Pulau Sebaru usai diangkut KRI dr Soeharso dari Selat Durian, Kepulauan Riau.
https://nasional.kompas.com/read/2020/02/26/18110001/bnpb-sebut-observasi-wni-di-sebaru-kecil-lebih-bagus-dari-natuna