Salin Artikel

Capres dari Militer Diprediksi Mendapat Elektabilitas Tinggi pada Pilpres 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Kandidat calon presiden yang memiliki latar belakang militer diprediksi akan mendapatkan elektabilitas tinggi pada Pilpres 2024. Terlebih bila dipasangkan dengan kandidat berlatarbelakang sipil sebagai calon wakil presiden.

Survei yang dilakukan Politika Research Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia (PPI) menunjukkan, pasangan calon militer-sipil menjadi kombinasi yang paling disukai dengan persentase 30,9 persen.

"Ini cukup sederhana, ada semacam kerinduan atau semacam era siklus sepuluh tahunan di era republik ini," kata Direktur Eksekutif PPI Adi Prayitno saat menyampaikan hasil survei di Hotel Gren Alia Cikini, Jakarta, Minggu (23/2/2020).

Kombinasi latar belakang tersebut sejalan dengan preferensi masyarakat dalam memilih kombinasi militer-sipil saat pilpres mendatang.

Adi menjelaskan, setelah Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden kelima RI, posisinya digantikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono yang memiliki latar belakang militer selama sepuluh tahun.

Kini, setelah militer tak lagi memimpin dan digantikan Presiden Joko Widodo untuk periode kedua selama lima tahun ke depan, ada keinginan publik agar Indonesia kembali dipimpin oleh sosok capres yang memiliki latar belakang militer.

"Sepertinya siklus sepuluh tahunan ini jadi perhitungan publik supaya dalam lima tahun berikutnya itu adalah dari kalangan militer," ujar Adi.

Salah satu alasan kalangan militer cukup dilirik lantaran mereka dianggap dapat dipercaya dalam mengabdi terhadap bangsa dan negara.

"Selain itu, TNI dianggap tidak rada genit ke politik. Itu yang membuat harapan sosok militer jadi harapan," tutur Adi.

Selain militer sipil, kombinasi capres dan cawapres dengan latar belakang sipil-sipil juga masih disukai masyarakat (27,9 persen). Disusul dengan sipil-militer (15,2 persen) dan militer-militer (8,5 persen).

Survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling terhadap 2.197 orang di 220 desa/kelurahan secara proporsional pada 28 Januari hingga 5 Februari 2020.

Tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95 persen dengan margin of error sebesar 2,13 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2020/02/23/22105831/capres-dari-militer-diprediksi-mendapat-elektabilitas-tinggi-pada-pilpres

Terkini Lainnya

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke