Salin Artikel

Pilkada Solo Jadi Ujian bagi PDI-P, Antara Kader Instan dan Loyalitas Kader Inti

Sebab, selain kader inti yang sudah berjuang lama untuk partai, ada kader instan yang kini tengah mencoba peruntungan untuk dicalonkan partai berlambang banteng itu.

Seperti diketahui, ada tiga kandidat yang mengikuti proses uji kepatutan dan kelayakan yang dilangsungkan DPP PDI Perjuangan di Jakarta, Senin (10/2/2020).

Mereka adalah Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo, Ketua DPRD Solo Teguh Prakosa, dan anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.

Gibran baru bergabung dengan PDI Perjuangan pada 23 September 2019, seiring dengan keinginannya maju sebagai calon wali kota Solo.

Sementara itu, Teguh duduk sebagai pengurus DPC PDI Perjuangan sejak tahun 2000.

Adapun Purnomo pernah menjadi rival Jokowi-FX Hadi Rudyatmo saat Pilkada Solo 2004.

Ketika Jokowi mencalonkan diri sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada 2012 dan Rudy menggantikan posisinya sebagai Wali Kota Solo, Purnomo diajukan PDI Perjuangan sebagai Wakil Wali Kota Solo.

“Jika tradisi meritokrasi yang memprioritaskan kader inti (diusung sebagai calon wali kota, maka ini) adalah kemenangan PDI Perjuangan,” kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago kepada Kompas.com, Selasa (11/2/2020).

Menurut dia, selama ini yang kerap merusak proses kaderisasi internal partai politik yaitu diusungnya kader instan sebagai calon kepala daerah.

DPP parpol selalu memiliki dalih dalam mengusung kader instan tersebut, mulai dari aspek popularitas, logistik calon, hingga siapa orang di balik calon yang akan diusung.

Akibatnya pun panjang. Loyalitas kader menjadi pudar, sehingga muncul friksi di tingkat daerah.

Bila hal ini terjadi, menurut Pangi, tak jarang akan membuat dukungan dewan pimpinan daerah kepada dewan pimpinan pusat terbelah.

“Sehingga, DPP harus hati-hati dalam mengusung dan memutuskan. Lihat dan dengar suara akar rumput,” kata dia.

PDI Perjuangan, kata dia, bukan kali ini saja menghadapi persoalan serupa. Saat itu, DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta merekomendasikan nama Boy Sadikin sebagai calon gubernur DKI Jakarta.

Namun, DPP PDI Perjuangan justru berkata lain dan merekomendasikan nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon.

“Karena suara mereka merasa enggak didengar DPP, akhirnya Boy Sadikin memilih mundur dari kader PDI Perjuangan dan diikuti beberapa kader loyal dan militan lain. Siapa yang dirugikan? Tetap PDI Perjuangan sendiri karena kehilangan kader militan dan loyal hanya karena soal selera yang berbeda dan politik jangka pendek DPP,” ujar dia. 

https://nasional.kompas.com/read/2020/02/12/07365781/pilkada-solo-jadi-ujian-bagi-pdi-p-antara-kader-instan-dan-loyalitas-kader

Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke