Salin Artikel

Giliran Wapres Ma'ruf Amin Bertemu Presiden Singapura Halimah Yacob

Wapres Ma'ruf Amin datang terlebih dahulu dengan mengenakan jas dan celana hitam, lengkap dengan peci berwarna senada.

Ia tiba sekitar pukul 15.09 WIB di lokasi pertemuan, Hotel Shangrilla, Jakarta Pusat.

Ma'ruf Amin langsung masuk ke ruang tunggu sebelum bertemu dengan Presiden Singapura Halimah Yacob.

Selang beberapa menit kemudian, Halimah Yacob tiba di lokasi dengan mengenakan pakaian kemeja biru bunga-bunga dan masuk ke ruang tunggu.

Setelah itu, keduanya bertemu dan langsung memasuki ruang pertemuan.

Belum diketahui pembahasan dari pertemuan tersebut. Pertemuan dilakukan secara tertutup.

Sebelumnya, Halimah Yacob bertemu dengan Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada pagi harinya.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan Halimah Yacob membahas kerja sama di bidang pendidikan dan pengembangan teknologi serta penelitian.

"Di bidang pendidikan, beberapa kerja sama yang akan kita dorong antara lain pertama, proyek penguatan kerja sama di blok 71, kolaborasi blok bisnis Indonesia, dan unit bisnis salah satu universitas di Singapura," ujar Jokowi saat sesi konferensi pers bersama usai pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).

Selain itu, Jokowi mengatakan, Indonesia dan Singapura akan mengadakan kerja sama pelatihan bagi pengajar dosen politeknik.

https://nasional.kompas.com/read/2020/02/04/17115981/giliran-wapres-maruf-amin-bertemu-presiden-singapura-halimah-yacob

Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke