Salin Artikel

Pemerintah Diharapkan Tak Merilis Nama WNI yang Dievakuasi dari Wuhan

Sebab, hal itu dikhawatirkan justru akan membebani mereka dan keluarganya di kemudian hari.

"Kami menuntut pemerintah tidak merilis nama-nama yang nanti dievakuasi. Cukup keluarga saja yang tahu," kata Ketua Ranting Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok Huazhong University Science and Technology (HUST) Khoirul Umam Hasbiy melalui keterangan tertulis, Kamis (30/1/2020).

"Mengingat dampak sosial dan individu, sehingga potensi bullying di masyarakat tidak terjadi," lanjut dia.

Ia menyambut baik rencana pemerintah untuk mengevakuasi WNI dari Kota Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei yang menjadi lokasi pertama penemuan virus corona yang kini telah merenggut nyawa 132 orang.

Sebagian besar mahasiswa asal Indonesia di kampusnya setuju untuk dievakuasi, sedangkan sebagian lainnya masih berkonsultasi dengan orang tua dan orang terdekatnya.

"Saat ini tugas saya adalah meyakinkan supaya mau dikarantina di Indonesia saja. Setidaknya kami lebih terjaga dan terawat dari pada tinggal di asrama," ujar dia.

Sementara itu, terkait adanya informasi mahasiswa yang sakit batuk selama dua pekan di sana, ia menyatakan bahwa sakit yang diidap mahasiswa tersebut bukanlah terkait paparan virus corona.

Ia pun memastikan bahwa mahasiswa itu telah diperiksa oleh dokter setempat dan dinyatakan batuk biasa. Saat ini kondisi mahasiswa tersebut telah berangsur membaik.

Untuk diketahui, jumlah WNI di Provinsi Hubei sebanyak 243 orang, di mana 37 orang di antaranya mengenyam pendidikan di HUST.

Saat ini, hanya tersisa 12 pelajar Indonesia di HUST imbas adanya kebijakan lock down dari Pemerintah China.

Kementerian Luar Negeri dikabarkan juga telah membuka diplomasi dengan Kementerian Luar Negeri China untuk proses evakuasi tersebut.

Di samping juga untuk dapat menyalurkan bantuan kesehatan serta bahan kebutuhan pokok lainnya kepada WNI yang ada di sana.

TNI AU telah menyiagakan tiga pesawatnya guna melakukan penjemputan terhadap 243 WNI yang masih berada di Wuhan.

"Kami sudah siapkan pesawat (dua) Boeing 737 dan (satu) C130 Hercules. Kami juga siapkan personel dari batalion kesehatan," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI Fajar Adrianto saat dikonfirmasi, Rabu (28/1/2020).

Penyiagaan tiga pesawatnya sudah berdasarkan hasil rapat antara Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Luar Negeri.

Namun demikian, ketiga pesawat tersebut sifatnya masih siap siaga. Pesawat baru bisa diberangkatkan ke China apabila sudah ada perintah dari Kemenlu.

"Tunggu dari Kemenlu bisa tembus enggak ke pemerintah sana (China), untuk agar kita bisa berangkat atau tidak, yang jelas TNI AU siap 24 jam," ucap Fajar.

https://nasional.kompas.com/read/2020/01/30/12011361/pemerintah-diharapkan-tak-merilis-nama-wni-yang-dievakuasi-dari-wuhan

Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke