Salin Artikel

Kiprah Yap Thiam Hien, Advokat yang "100 Persen"...

Menurut pengacara senior Todung Mulya Lubis, Yap tidak memandang siapa kliennya, tetapi ia fokus pada kasus yang ditangani.

Bahkan, Todung menggambarkan Yap sebagai advokat yang "100 persen".

"Pak Yap mencerminkan advokat berintegritas yang tidak gila uang, 100 persen advokat. Beliau bukan tipe advokat yang gemar naik Ferrari atau Lamborghini. Dia juga tidak naik Mercedez," kata Todung saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (24/1/2017).

Sepanjang kariernya, Yap sering menangani kasus-kasus yang bersinggungan dengan isu hak asasi manusia.

Tak jarang pula Yap membela klien yang ditolak advokat lain karena miskin maupun memiliki ideologi yang berbeda.

Yap tak takut berhadapan dengan kekuasaan, meski resiko ditahan dan dipenjara menghantuinya.

Hal itu terlihat dari rekam jejak Yap.

Tercatat, ia pernah menjadi advokat bagi Subandrio, mantan wakil perdana menteri di era Presiden Soekarno yang ditangkap karena tuduhan terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965.

Yap pun pernah menjadi pendamping hukum bagi AM Fatwa, tokoh muslim yang dituduh terlibat demonstrasi massa di Tanjung Priok tahun 1984.

Bangkitkan semangat wong cilik

Tak hanya menangani kasus-kasus besar, Todung menceritakan bahwa Yap tak segan-segan menerima masyarakat miskin sebagai kliennya.

Menurut Todung, Yap seringkali memberikan layanannya secara cuma-cuma.

"Pak Yap banyak melakukan pekerjaan probono," ujar Todung.

Yap tercatat pernah membela pedagang Pasar Senen yang kala itu digusur oleh pemilik gedung.

Ia pun turut mendirikan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), sebuah yayasan yang memberikan bantuan hukum dan memperjuangkan hak korban pelanggaran HAM, rakyat miskin dan buta hukum.

Atas kiprahnya tersebut, Yap dinilai berani membangkitkan semangat wong cilik untuk berjuang melawan ketidakadilan.

Yap Thiam Hien lahir di Kutaraja, Banda Aceh pada 25 Mei 1913. Ia meninggal dunia pada 25 April 1989 di Brussel, Belgia, tepatnya di usia 75 tahun.

Yap tutup usia dalam perjalanan tugas menghadiri Konferensi Internasional Lembaga Donor untuk Indonesia.

Namanya telah diabadikan sebagai penghargaan bagi para aktivis yang mengabdikan hidupnya untuk masyarakat kecil, kaum tertindas, dan penegakan HAM, yaitu Yap Thiam Hien Awards.

https://nasional.kompas.com/read/2020/01/24/06534101/kiprah-yap-thiam-hien-advokat-yang-100-persen

Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke