Namun, Jokowi tak mengabulkan permintaan itu dan justru menunjuk Budi Arie sebagai wakil menteri desa dan pembangunan daerah tertinggal.
Hal itu disampaikan Budi Arie saat membuka Kongres 2 Projo di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (7/12/2019). Acara tersebut turut dihadiri dan dibuka oleh Presiden Jokowi.
"Saya baru ditugaskan sebagai Wamendes, walaupun saya sudah mengatakan kepada Presiden, saya maunya Wamenhan," kata Arie.
"Tapi Pak Jokowi enggak kasih ke saya, takutnya saya jatuh hati sama...," ujar dia.
Budi Arie tak melanjutkan kalimatnya. Sebab, anggota Projo yang hadir sudah terlanjur tertawa riuh mendengar pengakuan Budi Arie itu.
Meski tak mendapat posisi sesuai permintaannya, namun Budi Arie berkomitmen untuk tetap bekerja keras sebagai menteri desa.
Ia bersama Projo memastkan akan terus mendukung visi Indonesia Maju yang dicanangkan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin lima tahun ke depan.
"Persoalannya untuk maju perlu keberanian, betul? Mana ada mau maju ragu-ragu, mana ada mau maju takut, kalau mau maju harus berani," kata dia, kepada seluruh anggota Projo yang memenuhi ruang acara.
Presiden Jokowi sendiri akhirnya mempercayakan pos Wamenhan kepada Sakti Wahyu Trenggono, bendahara umum tim kampanye Jokowi-Ma'ruf pada pilpres 2019 lalu.
Wahyu betugas membantu Menhan Prabowo Subianto, yang merupakan rival Jokowi di Pilpres.
Adapun penunjukan Prabowo sebagai Menhan sebelumnya memang sempat membuat Projo kecewa.
Organisasi relawan yang sudah mendukung Jokowi sejak pilpres 2014 lalu ini bahkan sempat mengancam akan membubarkan diri. Namun, setelah Budi Arie mendapat jatah wakil menteri, pembubaran itu pun batal dilakukan.
https://nasional.kompas.com/read/2019/12/07/18210181/ketum-projo-ungkap-sempat-minta-jabatan-wamenhan-ke-jokowi