"Kami meminta 4 direksi Garuda yang namanya tercantum dalam manifest segera bicara ke publik, menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi. Jangan biarkan spekulasi informasi berkembang kemana-mana," kata Faisol saat dihubungi, Kamis (5/12/2019).
Faisol mengatakan, kasus penyelundupan onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton itu harus diusut tuntas, dan harus diminta pertanggungjawabannya.
"Kalau memang benar seret semua yang terlibat untuk dimintai pertanggungjawabannya. Mungkin ini bukan yang pertama, yang sebelum-sebelumnya juga perlu diusut," ujarnya.
Sebelumnya, Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan, pemilik motor dan sepeda tersebut merupakan karyawan on board dalam penerbangan dari Perancis ke Indonesia.
“Dibawa oleh salah satu karyawan yang on board dalam penerbangan tersebut,” kata Ikhsan dalam keterangan resminya.
Kasubdit Humas Bea dan Cukai Deni Surjantoro mengatakan, barang-barang tersebut ditemukan saat petugas melakukan pengecekan di hanggar pesawat milik PT GMF di kawasan Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu (17/11/2019).
Menurut Deni, saat itu pesawat tersebut baru datang dari pabrik Airbus di Perancis. Kedatangan pesawat itu telah diberitahukan oleh Garuda Indonesia kepada Bea dan Cukai.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pesawat tersebut, pada bagian kabin kokpit dan penumpang tidak ditemukan pelanggaran kepabeanan.
Selain itu, juga tidak ditemukan barang kargo lain seperti yang dilaporkan pihak Garuda Indonesia.
“Namun, pemeriksaan pada lambung pesawat (tempat bagasi penumpang) ditemukan beberapa koper bagasi penumpang dan 18 boks warna coklat yang keseluruhannya memiliki claim tag sebagai bagasi penumpang,” ucap dia.
Adapun, Menteri BUMN Erick Thohir memberhentikan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara.
"Dengan itu saya akan memberhentikan saudara Direktur Utama Garuda dan tentu proses ini kami, karena Garuda adalah perusahaan publik akan ada prosesur lainnya," ujar dia ketika memberikan keterangan pers di Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Erick pun memaparkan, Ari Askhara telah melakukan instruksi untuk mencari motor Harley Davidson klasik tahun 1972 sejak tahun 2018 lalu.
Selain itu yang bersangkutan juga telah melakukan transfer dana ke rekening pribadi finance manager Garuda Indonesia berinisial IJ di Amsterdam.
"Ini menyedihkan. Ini proses menyeluruh di BUMN bukan individu, tapi menyeluruh. Ini Ibu (Sri Mulyani) pasti sangat sedih," ujar dia.
https://nasional.kompas.com/read/2019/12/05/19380401/komisi-vi-desak-dirut-garuda-jelaskan-duduk-perkara-penyelundupan-harley