Salin Artikel

Wamenhan Sebut Orientasi Industri Pertahanan RI Masih Untung Rugi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Pertahanan berencana meninjau keberadaan industri pertahanan dalam negeri. Pasalnya, saat ini industri pertahanan di Indonesia masih berorientasi pada sisi komersial semata.

Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono menilai, kondisi tersebut berbeda dengan kondisi industri pertahanan negara sahabat, seperti Australia, Amerika Serikat, Singapura, Vietnam, dan India yang menjadikan industri pertahanan sebagai industri mandiri.

“Negara-negara itu tidak memasukkan kelompok industri pertahanan ke industri komersial. Kalaupun melakukan komersial, itu antarnegara untuk kepentingan pertahanan, sementara di kita industri pertahanan itu di-trade atau dikelola sebagai perusahaan biasa,” ucap Sakti saat berbincang dengan awak media di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019).

“Kalau dimasukkan ke kelompok itu (komersial), yang dimasukkan adalah rugi laba. Kalau di kita itu enggak pernah laba, kalau laba ya tipis,” katanya.

Ia menambahkan, peninjauan itu juga dilakukan untuk mengetahui kebutuhan anggaran pertahanan yang ideal.

Maka, nanti kebutuhan alat utama sistem pertahanan semesta di tiga matra TNI dapat memenuhi syarat minimum essential force (MEF).

“Harapan kita tentu seluruh kebutuhan alutsista atau hal-hal yang diperlukan pertahanan kita sudah tentu dipenuhi dalam negeri. Namun, tentu ada teknologi di mana kita belum sampai, seperti pesawat tempur, sehingga diperlukan kerja sama dengan negara lain,” ujarnya.

Sejauh ini, Indonesia sudah melakukan kerja sama di dalam pengembangan prototipe pesawat tempur dengan Korea Selatan.

Ia berharap, kerja sama ini dapat meningkatkan kemampuan sumber daya manusia sehingga ke depan Indonesia bisa membuat pesawat tempur sendiri.

https://nasional.kompas.com/read/2019/11/29/18432651/wamenhan-sebut-orientasi-industri-pertahanan-ri-masih-untung-rugi

Terkini Lainnya

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke