Salin Artikel

Ketua KPU Akui Penyelenggaraan Pemilu Masih Prosedural, Bukan Substansial

Hal ini disampaikan Arief saat memberikan sambutan dalam rapat kerja kesiapan pilkada dengan KPU Jawa Tengah, Jumat (29/11/2019).

"Banyak orang bicara, pemilu kita masih prosedural, belum substansial. Bener enggak itu?" kata Arief di Hotel Java Heritage Purwokerto.

"Kalau mengukur pemilu dari banyak hal, dari banyak perspektif, dari seluruh aspek, ya" ujar dia.

Arief mengatakan, pemilu terdiri dari banyak aspek. Pelaksanaan pemilu tidak terbatas pada persoalan penyelenggara pemilu, tetapi juga peserta.

Ia menyebutkan, jika peserta yang mencalonkan diri di pemilu tidak baik, maka, pemilu pada akhirnya hanya prosedural, bukan substansial. Sebab, pemilu tidak mampu menghasilkan orang yang baik.

Menurut Arief, pemilu menjadi substansial jika peserta yang dicalonkan dan terpilih adalah mereka yang mampu memimpin dengan baik.

"Cara pemimpinnya yang sudah terpilih tidak baik, maka pemilu kita belum memenuhi prinsip substansi yang benar itu," kata Arief.

"Pemilu yang baik dan benar substansinya adalah menghasilkan orang-orang yang baik," ujarnya.

Meski demikian, Arief mengklaim, secara prosedural pemilu sudah terselenggara dengan baik.

Tinggal ke depan KPU meningkatkan kinerja mereka secara transparan, profesional, dan berintegritas.

"Penting bagi kita untuk membangun kepercayaan publik terhadap proses penyelenggaraan pemilu kita," kata Arief.

https://nasional.kompas.com/read/2019/11/29/18421391/ketua-kpu-akui-penyelenggaraan-pemilu-masih-prosedural-bukan-substansial

Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke