Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).
"Saya kira karena Bapak Presiden sudah merekrut kalangan milenial walaupun tidak semua. Rupa-rupanya karena kiai ini dari generasi kolonial, ya banyak yang koloniallah, tapi itu tidak mengurangi terhadap kompetensi dan keahlian masing-masing," kata Masduki.
Sebab yang terpenting, kata dia, para staf khusus tersebut berasal dari orang yang mumpuni di bidangnya.
Selain itu, dari berbagai komponen masyarakat juga terakomodasi sebagai staf khusus.
"Ya, apakah dari milenial atau kolonial saya kira samalah," kata dia.
Adapun 8 staf khusus tersebut didominasi dari kalangan Nahdatul Ulama (NU) dengan latar belakang bidang yang berbeda-beda.
Mereka adalah mantan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir; Staf khusus sejak era Wapres Jusuf Kalla yang akan membidangi masalah hukum, Satya Arinanto.
Kemudian mantan staf khusus Kementerian Pertanian Sukriansyah S Latief, Direktur LPPOM Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lukmanul Hakim, Ketua Harian PBNU Muhammad Imam Aziz, Ketua Harian PBNU Robikin Emhas.
Selanjutnya Masduki Baidlowi dan Guru Besar Hukum Islam UIN Jakarta Masykuri Abdillah.
https://nasional.kompas.com/read/2019/11/25/15132001/jubir-maruf-stafsus-presiden-milenial-stafsus-wapres-generasi-kolonial
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan