Salin Artikel

Ini Profil Tiga Kepala Staf, Kandidat Wakil Panglima TNI

Jabatan tersebut diputuskan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi TNI.

"Ya saya pikir para kepala staf punya kans untuk itu," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Di dalam Pasal 13 ayat (1) Perpres tersebut, posisi wakil panglima akan diisi oleh perwira dengan pangkat bintang empat.

Saat ini, ada tiga jenderal bintang empat selain Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Mereka adalah Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Yuyu Sutisna, dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Siwi Sukma Adji.

Nantinya, Moeldoko menambahkan, wakil panglima bisa ditentukan langsung oleh Presiden Joko Widodo atau panglima TNI.

Berikut profil tiga kepala staf yang berpotensi jadi wakil panglima:

Mantan komandan Pasukan Pengaman Presiden ini mengucapkan sumpah jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di hadapan Presiden Jokowi pada 22 November 2018 lalu.

Andika Perkasa menggantikan KSAD sebelumnya, Jenderal TNI Mulyono, yang telah memasuki masa pensiun.

Dia dilantik berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 97/TNI/2018 tentang pemberhentian dan pengangkatan Kepala Staf Angkatan Darat yang petikannya dibacakan oleh Sesmil Marsekal TNI Trisno Hendradi.

Dilansir dari dokumen pemberitaan Harian Kompas, sebelum menjabat sebagai KSAD, Andika merupakan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Ia menggantikan Letjen TNI Agus Kriswanto yang menjadi Perwira Tinggi (Pati) Mabes TNI dalam rangka pensiun pada Januari 2018 lalu.

Karir Andika cukup cemerlang bila melihat sederet jabatan yang pernah dipegang sejak 2013 lalu.

Saat itu, Andika yang masih berpangkat kolonel, naik pangkat menjadi jenderal bintang satu atau Brigadir Jenderal dan menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat.

Belum genap setahun, Andika kemudian diangkat menjadi Komandan Paspampres.

Pengangkatan Andika tepat enam hari sebelum pelantikan Presiden dan Wakil Presiden baru saat itu, Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Dengan jabatan baru tersebut, pria kelahiran Bandung, 21 Desember 1964 silam itu juga mengalami kenaikan pangkat menjadi Mayor Jenderal atau jenderal bintang dua.

Setelah itu, menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI (Purn) AM Hendropriyono kembali dipromosikan menjadi Pangdam XII/Tanjungpura.

Jabatan tersebut diemban hingga 15 Januari 2018, sebelum akhirnya kembali naik jabatan menjadi Komandan Kodiklat TNI AD. Kenaikan jabatan itu turut mengerek pangkat Andika menjadi jenderal bintang tiga atau letnan jenderal.

Setelah itu, Andika kembali dipromosikan menjadi KSAD dan sekaligus mengalami kenaikan pangkat menjadi jenderal bintang empat.

Laksamana Madya TNI Siwi Sukma Adji naik pangkat menjadi Laksamana TNI setelah resmi naik jabatan menjadi Kepala Staf Angkatan Laut pada 23 Mei 2018.

Pelantikan yang dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Negara itu, berdasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 43/TNI Tahun 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Staf TNI Angkatan Laut.

Siwi merupakan seorang perwira tinggi TNI Angkatan Laut yang lahir di Kota Cimahi, Jawa Barat, 14 Mei 1962. Ia merupakan alumni Akademi Angkatan Laut angkatan 30 yang lulus pada tahun 1985.

Ia memulai kariernya sebagai perwira bahari di Kapal Perang Indonesia OWA-354 dan dilanjutkan menjabat sebagai Kepala Departemen Operasi Kapal Perang Indonesia Untung Suropati-372.

Ada beberapa kapal perang yang sempat ia pimpin, mulai dari KRI STS-376 hingga KRI Nala. Siwi juga beberapa kali menjabat sebagai komandan pelabuhan, antara lain Komandan Lanal Pontianak dan Komandan Komando Armada TNI AL Bagian Timur.

Saat meraih dua bintang di pundaknya, Siwi dipercaya untuk menjabat Panglima Komando Armada TNI AL Bagian Barat (Koarmabar).

Setelah itu, Siwi dipercaya menduduki jabatan Asisten Perencanaan Umum Panglima TNI. Terakhir, ia menjabat sebagai Komandan Jenderal Akademi TNI sebelum ditunjuk Jokowi sebagai KSAL.

Posisi Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) resmi dijabat Marsekal Yuyu Sutisna setelah dilantik Presiden pada 17 Januari 2018 lalu. Ia menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang dilantik sebagai Panglima TNI oleh Presiden sebelumnya.

Yuyu merupakan alumnus Akademi AU angkatan 1986. Pria kelahiran Cicalengka, Jawa Barat 10 Juni 1962 ini pernah menjabat sebagai Komandan Lanud Iswahyudi pada 2014.

Setelah itu, ia dimutasi dari jabatan Komandan Lanud Iswahyudi menjadi Kas Koopsau II, kemudian menduduki jabatan Wakil Asisten Operasi KSAU.

Pada akhir Februari 2017, Yuyu diangkat sebagai Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas).

Kohanudnas adalah Komando Gabungan Khusus yang merupakan Komando Utama Operasi TNI dengan komponen TNI AU sebagai kekuatan inti, diperkuat dan dibantu oleh unsur-unsur kekuatan angkatan lain.

Komando gabungan tersebut berkedudukan langsung di bawah Panglima TNI dalam bidang pembinaan kesiagaan operasi dan pelaksanaan operasi pertahanan udara di wilayah udara nasional.

Tak lama kemudian, ia kembali dilantik menjadi Wakil KSAU menggantikan Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Ihsanuddin, Kristian Erdianto)

https://nasional.kompas.com/read/2019/11/11/14261031/ini-profil-tiga-kepala-staf-kandidat-wakil-panglima-tni

Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke