"Kan Ketum PSSI adalah seorang Bapak Mochamad Iriawan, bukan polisinya dan itu tidak ada penunjukkan dari institusi. Itu adalah hak beliau sendiri," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (5/11/2019).
Apalagi, Iqbal mengatakan bahwa Iwan Bule sudah mendedikasikan diri untuk mengikuti proses pemilihan ketum PSSI itu.
Menurut dia, Iwan telah mengikuti semua proses seleksi secara demokratis.
"Kalau kita lihat bersama-sama, mekanismenya beliau ikuti, semua ikuti, demokrasi, pemilihan," ucap Iqbal.
Sebelumnya, Iwan Bule terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 setelah melalui pemilihan pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (2/11/2019) siang.
Pada sesi pemilihan ketua umum, Iwan Bule meraih 82 suara dari total 85 pemegang hak suara (voters).
Tiga voters abstain dan satu lainnya tidak mengikuti proses pemilihan Ketua Umum PSSI, yaitu Persis Solo.
Iwan mengalahkan dua calon lain, yakni Arif Putra Wicaksono dan Rahim Soekasah.
Adapun tujuh calon lain sudah menyatakan mundur sebelum pemilihan dimulai.
Mereka adalah Bernhard Limbong, Aven Hinelo, Benny Erwin, Fary Djemy Francis, Sarman, Vijaya Fitriyasa, dan Yesayas Oktavianus.
Selama ini, Iwan Bule lebih dikenal sebagai perwira tinggi Polri yang menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional sejak 8 Maret 2018.
Dalam kariernya sebagai polisi, ia banyak terlibat dalam reserse kriminal.
Saat menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Iwan pernah menangani kasus pembunuhan berencana pengusaha Nasrudin Zulkarnaen yang melibatkan Ketua KPK saat itu, Antasari Azhar.
Sementara itu, di bidang sepak bola, Iwan masuk ke dalam jajaran direksi PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).
https://nasional.kompas.com/read/2019/11/05/17214631/komjen-iwan-bule-jadi-ketum-pssi-polri-itu-hak-beliau