Salin Artikel

Perempuan Politisi Golkar Bicara soal Keterwakilan Perempuan di Kabinet

KOMPAS.com - Selepas pelantikan, Presiden Joko Widodo langsung memanggil sejumlah tokoh, baik dari kalangan profesional maupun politisi yang berpotensi membantu pemerintahannya.

Politisi dari Partai Golkar pun sudah menghadap Presiden Jokowi sejak Senin (21/10/2019).

Mencermati perkembangan rekrutmen menteri yang dilakukan Presiden, Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) mendukung langkah Joko Widodo yang memperhatikan keterwakilan perempuan di kabinet.

"KPPG mendukung dan mengapresiasi sebesar-besarnya atas sikap Presiden RI Joko Widodo yang akan memberi alokasi atau porsi satu perempuan dari Partai Golkar yang akan bergabung di kabinet ke depan," kata Ketua KPPG Hetifah Sjaifudian dalam pernyataan tertulis, Selasa (22/10/2019).

Perempuan politisi Partai Golkar yang tergabung dalam KPPG siap menyumbangkan kader perempuan potensial, dengan kapasitas, profesionalitas, dedikasi, dan integritas yang telah teruji untuk ikut berkiprah mengisi kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.

“Hal ini sejalan juga dengan suara organisasi perempuan yang peduli tentang representasi perempuan di politik dalam hal ini di kabinet,” ujarnya.

Kesatuan Perempuan Partai Golkar pun mengimbau, Partai Golkar dan seluruh komponen bangsa untuk terus berjuang meningkatkan keterwakilan perempuan yang bermakna dalam setiap sendi kehidupan bernegara demi kemajuan bangsa.

“Perempuan hendaknya jangan hanya dijadikan alat untuk mendulang suara, namun perlu diberi kesempatan ketika menyusun posisi strategis di legislatif maupun eksekutif,” ujar Hetifah .

Sebelumnya, Presiden Jokowi memiliki 8 menteri perempuan di Kabinet Kerja 2014-2019. Selain itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa juga pernah menjabat Menteri Sosial.

https://nasional.kompas.com/read/2019/10/22/10324211/perempuan-politisi-golkar-bicara-soal-keterwakilan-perempuan-di-kabinet

Terkini Lainnya

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke